Sukses

Temui Kader PKPI, Anggota KPU Dihujani Makian

Di tengah audensi antara PKPI dengan Komisioner KPU, kader partai yang dipimpin Sutiyoso itu menghujani hujatan dan makian kepada komisioner KPU.

Di tengah audensi antara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dengan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), kader partai yang dipimpin Sutiyoso itu menghujani hujatan dan makian kepada komisioner KPU. Audensi itu dilakukan Sutiyoso untuk meminta agar KPU melaksanakan putusan ajudikasi Bawaslu dan Fatwa Mahkamah Agung yang menyertakan PKPI menjadi peserta Pemilu 2014 mendatang.

"Tidak mungkinkan kita terus menunggu, karena kita tidak tahu batas waktunya KPU. Apakah menunggu bereaksi mereka di bawah. Sabarkan ada batasnya. Karena kita sudah melalui mekanisme santun dan beretika dalam berpolitik. Mana pernah kita anarkis," tegas Sutiyoso di Kantor KPU, Jakarta, Senin (4/3/2013).

Menyikapi hal itu KPU berjanji segera menindaklanjuti secepatnya. Kendati KPU sempat di semprot Kader PKPI, karena akan memutuskannya setelah mempelajari Fatwa MA itu dalam waktu sepekan atau dua pekan namun di ralat komisioner KPU.

"Kami sepakat, akan secepatnya menindaklanjuti," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di hadapan Sutiyoso dan Pimpinan PKPI lainnya.

Namun jawaban itu ditimpali kader lainnya, "Kapan?"
"Secepatnya," jawab Ferry tanpa diketahui batas waktunya.

Usai audensi, massa pun diminta tenang, namun saat 4 komisioner yakni Hadar Navis Gumay, Ida Budiati, Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan Arif Budiman hendak keluar ruangan hujan hujatan pun mengarah ke Ida dan Hadar.

"Hadar jangan kau kembali ke Palembang. Akan kuselesaikan kau nanti," ucap salah satu kader PKPI dengan nada tinggi.

Sementara hujan makian pun diarahkan ke Ida. Berbagai sumpah serapah dan tuding terhadap KPU yang dinilainya tidak independen, serta dinilai KPU sebagai kepanjangan tangan partai Senayan pun dilontarkan para kader yang memenuhi ruangan Media Center KPU tersebut.

"Ida kau jangan kaku, seperti kayu kering," ucap Kader lainnya.

Mereka pun mengancam akan menduduki KPU. "Duduki KPU, jangan pulang dari KPU. Jangan cari perkara," ujar kader lainnya lagi.

Sementara pengurus DPP PKPI menegor komisioner Ida Budiati yang acapkali bersembunyi di balik aturan KPU dan UU saat sesi dialog tersebut.

"Kami mendengar kalimat-kalimat yang cantik dari Ibu (Ida). Seolah-olah sudah benar. Tapi dari pertama pun sudah salah. Justru ibu dan bapak yang bodoh ini mengintervensi. Kalau Bawaslu memang tidak benar kenapa tidak dituntut ke PTUN. Kenapa kami yang harus ke PTUN," geram pengurus PKPI tersebut.

Namun sayang, dalam pertemuan itu, hanya 4 komisioner yang menjumpai ratusan kader PKPI. Sementara Ketua KPU Husni Kamil Manik tak terlihat dalam pertemuan itu.

Kendati sumpah serapah dan cacian mengarah kemereka,aparat keamanan tetap mengawal 4 anggota KPU itu hingga keluar menuju gedung utama KPU. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini