Sukses

KPK Mulai Usut Dugaan Korupsi di Bank Jabar

Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, menjelaskan, saat ini tim KPK tengah menelaah laporan dugaan korupsi itu.

Komisi Pemberantasan Korupsi mulai menelusuri dugaan penyelewengan kredit Bank Jabar-Banten. Kasus ini diduga melibatkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, menjelaskan, saat ini tim KPK tengah menelaah laporan dugaan korupsi itu. Tim KPK pun sudah mulai turun ke lapangan untuk mencari bukti lain terkait kasus tersebut.

"Kasusnya saat ini masih ditelaah di Dumas KPK. Tapi tim sudah turun ke lapangan sejak Minggu kemarin. Saya belum dapat informasinya untuk apa. Yang jelas tim masih proses penelahan," kata Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (4/3/2013).

Sebelumnya, Budget Advocacy Group (BAG) mengadukan dugaan korupsi di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (18/2/2013).

Mereka mengadukan dugaan korupsi lewat pembobolan kredit Bank Jabar Banten ke Koperasi Bina Usaha Sukabumi senilai Rp 38 miliar dan PT Alpindo Mitra Baja Rp 123 miliar.

Ketua BAG, Dedi Haryadi itu berharap KPK segera menindaklanjuti laporannya dengan penyelidikan dan penyidikan lebih jauh tentang kemungkinan adanya jual-beli pengaruh di BJB yang dilakukan Gubernur Ahmad Heryawan dalam dugaan kasus tersebut.

Bantahan Aher

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah keras tudingan BAG tersebut. "Ya tidak apa-apa setiap orang boleh melaporkan kemana-mana," ujar Aher usai peresmian Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/2/2013).

Aher yakin KPK tidak menindaklanjuti laporan tersebut. Menurutnya, itu tidak akan terjadi, karena tidak ada fakta di dalamnya. "KPK juga tidak bodoh, kalau laporannya sampah, tentunya tidak ditindaklanjuti. Laporan itu kan sampah," katanya.

Kata Aher laporan itu adalah sebuah skenario untuk menyerangnya dalam momentum Pilkada Jabar. "Momentum menjelang Pilkada, saya tahu reputasi BAG setiap menjelang pilkada selalu begitu, saya tahu BAG," kata Aher. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.