Rieke-Teten Siap Gugat Hasil Pilkada Jabar ke MK

Calon gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka tak puas atas hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan gubernur Jawa Barat. Calon yang diusung PDI Perjuangan itu pun berencana menggugat hasil penghitungan KPU Jawa Barat itu.

Tim Advokasi PDI Perjuangan akan menggugat hasil rekapitulasi KPU Jawa Barat ke Mahkamah Konstitusi dalam waktu tiga hari mendatang. Gugatan dilayangkan setelah KPU menetapkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
     
"Sesuai undang-undang kami diberi waktu tiga hari untuk melakukan gugatan sengketa politik dan setelah berkonsultasi dengan DPP, kami akan mendaftarkan gugatan ke MK karena kami keberatan dan menolak seluruh hasil rekapitulasi serta menolak mendatangani berita acara hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Jabar," ujar Ketua Tim Advokasi DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Abdy Yohanna, di Bandung, Minggu (3/3/2013).
     
Abdy menjelaskan pelaksanaan Pilgub Jabar dinodai oleh berbagai pelanggaran diantaranya pembagian dana hibah atau bansos ke masyarakat. "Seperti kita ketahui terjadi kenaikan dana hibah atau bansos dari Rp 290 miliar menjadi Rp 4,8 triliun," kata Abdy.
      
Selain itu, lanjutnya, terjadi pelanggaran yang terstruktur, sistematis dan masif yaitu mengabaikan hak konstitusional warga Jabar serta adanya penggelembungan suara. "Terjadi juga pengurangan suara bagi pasangan nomor urut lima yaitu pasangan Rieke-Teten," tegasnya.
     
Abdy dan timnya meninggalkan rapat rekapitulasi suara sesaat setelah KPU mempersilakan setiap saksi menanggapi hasil yang telah dihitung.
     
Selain Tim Paten, saksi dari pasangan Yance-Tatang juga menolak menandatangi berita acara hasil rekapitulasi di tingkat provinsi tersebut.
     
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Jabar, pasanagan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar meraih 6.515.313 suara, Rieke-Teten 5.714.997 suara, Dede-Laksamana 5.077.522, suara, Yance-Tatang 2.448.358 suara dan Dikdik-Cecep 359.233 suara. (Ant/Ary)