Sukses

Disebut Biang Kerok Kisruh Politik, Ini Jawaban Anas

Anas menjelaskan, banyaknya tokoh politik yang datang ke rumahnya itu hanyalah sebagai bentuk simpati.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dinamika politik yang terjadi saat ini dipicu sejak Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka korupsi Hambalang. Bahkan kasus hukum yang menjerat Anas dikaitkan dengan isu politik.

Anas Urbaningrum buka suara. Anas membantah anggapan SBY yang menilai mengkaitkan kasus hukum dengan politik.

"Nanti saya pelajari dulu persisnya seperti apa. Banyak teman dan sahabat yang datang yang tidak terputus persahabatan dan simpati seperti ini," kata Anas di rumahnya, Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2013).

Anas menjelaskan, banyaknya tokoh politik yang datang ke rumahnya itu hanyalah sebagai bentuk simpati. Selain itu, para politisi itu datang untuk mendoakan dirinya yang sedang tersandung masalah.

"Yang datang itu senior-senior, teman-teman, sahabat-sahabat. Itu silaturahim. Ngobrol beri simpati dan dukungan. Kalau politiknya saya belum tahu. Yang pasti ini peristiwa berkumpulnya sahabat dan doa," ujar Anas.

Seperti diketahui, sejak ditetapkan sebagai tersangka korupsi Hambalang, Anas terus didatangi sejumlah tokoh. Dari Mahfud MD, Din Syamsuddin, Akbar Tanjung, dan bahkan kader Partai Demokrat.

Sebelumnya, SBY mengatakan dinamika politik yang terjadi dalam sepekan terakhir diawali dengan penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang kemudian dalam wacana yang ada di kalangan masyarakat dan elit politik terjadi campur aduk antara hukum dan politik.
    
"Sementara untuk masalah politik saya pantau dan tahu, informasi, saya hanya berharap pada elit politik dan kelompok tertentu tetap ada pada koridor demokrasi, itu sah, tapi kalau lebih dari itu apalagi dengan rencana membuat gonjang ganjing negara dan pemerintah tidak bisa bekerja saya khawatir justru akan menyusahkan rakyat kita," kata SBY. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini