Sukses

Mencari Kebocoran Sprindik, dari KPK ke Istana

Titik bocornya dokumen Sprindik untuk Anas Urbaningrum hingga kini masih diteliti. Gedung KPK hingga Istana disebut-sebut sebagai pusat kebocoran.

Beredarnya bocoran Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) atas nama mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terus menuai kontroversi. Apalagi salah seseorang di bagian staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat dikaitkan dengan bocornya dokumen itu.

Namun, Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, membantah adanya keterlibatan Istana terkait bocornya Sprindik. Namun, jika ada orang dalam yang terlibat, menurut Julian itu bersifat pribadi dan tidak mewakili lembaga kepresidenan.

Beredarnya bocoran Sprindik memang semakin mempertajam spekulasi posisi hukum Anas. Selama ini, ketidakpastian posisi hukum Anas dalam kasus dugaan korupsi Hambalang telah menimbulkan goncangan di tubuh Partai Demokrat. Hingga kemudian kewenangan strategis partai ini diambil alih oleh SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Demokrat.

Hal inilah yang kemudian memunculkan dugaan bahwa beredarnya bocoran Sprindik terkait dengan dinamika yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. Hal ini pula yang disoroti anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo. Menurutnya, beredarnya dokumen itu dikondisikan untuk mendiskreditkan Anas.

Di tengah situasi ini, Anas lebih memilih berada di rumahnya. Ia memang dikabarkan sedang sakit. Namun, sejak Kamis kemarin hingga Jumat (1/3/2013), teman dan kerabat terus mengunjungi mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ini. Di antara mereka secara jelas menyampaikan dukungan untuk Anas.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebenarnya sudah memastikan bahwa bocoran dokumen yang beredar itu bukanlah Sprindik. Namun, jika dokumen itu bersal dari KPK, maka akan dilakukan pengusutan.(Ado)





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.