Sukses

Kisah Tikungan 'Maut' Turangga

Lokasi bus nahas itu sudah 'langganan' kecelakaan. Bukan satu-dua kali kecelakaan terjadi di titik yang sama.

Tikungan tajam bertebing batu itu berada di tanjakan Ciloto, kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tak jauh dari rumah makan "Bumi Aki". Untuk yang kesekian kalinya, tikungan kembali memakan korban. Kali ini 17 penumpang bus tewas dan lebih dari 30 orang luka-luka saat bus Mustika Utama yang mereka tumpangi menghantam keras tebing batu pada Rabu siang (27/2/2013) sekitar pukul 11.30 WIB.

Lokasi bus nahas itu sudah 'langganan' kecelakaan. Bukan satu-dua kali kecelakaan terjadi di titik yang sama. Warga menyebut tikungan mematikan itu dengan nama 'tikungan Turangga.' Nama Turangga berasal dari nama sebuah bus jurusan Bogor-Bandung yang menghantam tebing itu pada 1999. Kala itu, seluruh penumpang bus tewas, 45 orang penumpang meninggal dunia. Setelah peristiwa nahas itu, warga menyebut lokasi itu tikungan turangga.

Menurut Dewi Fitriani (26), warga setempat tebing itu menyisakan sisi mistik. Lokasi kejadian memang terkenal angker dan kerap terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa.

"Kemarin aja ada truk ketindihan ama besi-besi. Kemarinnya lagi, kecelakaan motor. Di sini emang agak angker, sering kejadian aneh-aneh," kata Dewi Fitriani (26) kepada Liputan6.com, di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Fitri menambahkan, biasanya sebelum kecelakaan, ada hal-hal aneh yang terjadi pada malam harinya. Percaya atau tidak percaya, Dewi mengaku mengalami itu.

"Biasanya sebelum kejadian kecelakaan, malam-malam kalau ada suara burung sama orang nangis. Kemarin mah pukul 01.00 WIB, burung gagak sering banget. Bukan percaya atau gimana, tapi itu sering banget," jelas dia.

Untuk itu, dirinya pun sempat menduga akan terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa. "Kemarin kan kita juga sempat cerita-cerita sama tetangga, kayaknya mau ada korban, soalnya ada bunyi burung, eh beneran hari ini kejadian," tutur Fitri. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.