Sukses

Keluarga Bocah Korban Sodomi Oknum Polisi Dilindungi PPA

Polisi berharap keluarga korban dapat bekerja sama dalam kasus ini.

Keluarga FF (55), bocah pencabulan oknum polisi berinisial EK (34) diduga mendapatkan intimidasi. Polisi pun meneliti intimidasi yang diterima pihak keluarga FF.

"Kami coba cari tahu apa yang dimaksud dengan intimidasi. Yang bersangkutan juga tidak bisa jelaskan, apakah (intimidasi) lewat telepon, datang ke rumah, atau sms," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Rikwanto menjelaskan, untuk meneliti intimidasi itu, polisi mengirimkan anggota unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) ke rumah keluarga korban. Dia berharap keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.  

"Keluarga korban kami harapkan kooperatif karena memang selama ini yang bersangkutan merasa ada yang mengintimidasi. Kita sudah tugaskan anggota ke sana dari unit perlindungan anak dan sudah menyampaikan apa yang dialami, yang disampaikan pihak-pihak tertentu, yang dikatakan mengitimidasi. Itu sudah kami dapatkan lebih jelas," ungkapnya.

Untuk itu, anggota PPA Polres Jakarta Timur merencanakan kunjungan kembali guna memperjelasnya dan memberikan perlindungan saksi apabila terbukti adanya tindak intimidasi tersebut. "Ini sepertinya dalam waktu dekat kita akan datang lagi. Kami lindungi, kalau memang nyata. Kita luruskan, jangan sampai yang tidak ada menjadi diada-adakan. Yang jelas akan kami pastikan sampai pada pengadilan," tukas Rikwanto.

Sebelumnya, keluarga FF merasa ada yang 'memperhatikan' dan mengancam ketentraman setelah mencuatnya kasus ini. Bahkan orang tua yang tinggal bertetangga dengan tersangka sempat diusir dari lingkungannya.

Di sisi lain, proses hukum terhadap oknum E dan SA masih berjalan. Rikwanto mengatakan, setelah pemberkasan selesai kasus ini akan langsung dilimpahkan ke kejaksaan. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini