Sukses

MUI Jambi Menyerukan Berjihad ke Irak

Puluhan mahasiswa dan ormas Islam di Jambi, termasuk MUI setempat, berunjuk rasa menentang perang di Irak. MUI Jambi mengajak warga ikut berjuang dan berjihad menjadi tameng hidup di Irak.

Liputan6.com, Jambi: Unjuk rasa menentang agresi Amerika Serikat dan sekutunya maupun doa bersama bagi rakyat Irak masih terus berlangsung di berbagai pelosok Tanah Air, hingga Rabu (2/4). Di Jambi, puluhan mahasiswa dan organisasi massa Islam, termasuk Majelis Ulama Indonesia setempat, berunjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Jambi.

Dalam acara tersebut, mereka memanjatkan doa agar warga Irak diberikan kekuatan untuk menghadapi dan melawan musuh. Pada kesempatan itu juga MUI Jambi mengajak warga untuk ikut berjuang dan berjihad dengan menjadi tameng hidup untuk menekan aksi militer AS ke Irak. Meski MUI Jambi mengakui perang itu bukanlah perang antaragama, tapi MUI melihat pembumihangusan Irak juga turut menghancurkan sejumlah literatur Islam yang sangat bersejarah.

Di Medan, Sumatra Utara, lebih dari seribu umat muslim di Kabupaten Deli Serdang mengikuti istighosah untuk rakyat Irak, yang menjadi korban aksi militer pasukan koalisi. Isthigosah yang digelar di lapangan Segi Tiga Lubuk Pakam itu diwarnai isak tangis dan kutukan terhadap negeri Paman Sam. Dalam doa bersama di tengah rintik hujan itu, sejumlah spanduk dan poster bernada kecaman terhadap AS mewarnai acara ini.

Sementara di Palembang, Sumatra Selatan, mahasiswa dan pelajar Muhamadiyah melakukan aksi turun ke jalan menuju Gedung DPRD setempat. Dalam orasinya, mereka mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa agar segera dibubarkan karena dianggap mandul dan tak dapat berbuat apa-apa atas langkah AS dan sekutunya menyerang Irak. Tak berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya, mereka juga menuntut pemutusan hubungan diplomatik dengan pemerintah AS serta mengimbau untuk menghindari konsumsi produk negeri Paman Sam [baca: Gambar Bush Dilempari Tomat Busuk].

Aksi yang sama juga terus berlangsung di mancanegara. Di Pakistan, unjuk rasa memprotes agresi militer AS dan sekutunya ke Irak dilakukan oleh kelompok Islam garis keras, yang memadati jalan-jalan di pusat Kota Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan Selatan. Para pengunjuk rasa ini umumnya berasal dari koalisi agama Mutahida Majlis E Amal.

Pakistan adalah sekutu penting AS dalam memerangi terorisme. Tapi dalam kasus Irak, Pakistan mengharapkan solusi damai. Ibu kota Provinsi Baluchistan Selatan adalah wilayah kelompok kuat pendukung Taliban, termasuk Jamaah Ulama E Islam dan Jamaah E Islami. Keduanya adalah anggota dari koalisi agama di Pakistan.

Sementara di Seoul, Korea Selatan, ribuan orang berunjuk rasa menentang rencana Presiden Roh Mooh Hyun mengirim 700 tenaga medis dan teknik, sebagai dukungan terhadap agresi AS dan sekutunya ke Irak. Roh Mooh Hyun sebelumnya berpidato meminta dukungan Parlemen Korsel bagi rencananya tersebut [baca: Ditentang, Pengiriman Tenaga Medis Korsel ke Irak].(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.