Sukses

AS Meminta Demonstran Memikirkan Kepentingan Umum

Pemerintah AS meminta pengertian para pengunjuk rasa untuk memperhatikan kepentingan umum. Aksi para demonstran dinilai membuat pihak AS tak bisa melayani permohonan visa secara maksimal.

Liputan6.com, Surabaya: Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Phillip Entweiller memahami unjuk rasa yang kini marak di depan kantornya, sejak krisis Irak terjadi sebulan terakhir. Namun, Philip meminta pengertian para pengunjuk rasa untuk memperhatikan kepentingan umum, mengingat demonstrasi yang terjadi mengakibatkan pihaknya tak dapat melayani permohonan visa secara maksimal. Ini disampaikan Philip di sela-sela unjuk rasa yang digelar di Konjen AS di Surabaya, Jawa Timur, Senin (31/3) siang.

Menurut Philip, dalam budaya politik demokrasi memang dibenarkan untuk berpendapat. Tapi, tambah dia, para pengunjuk rasa juga harus bisa memikirkan tentang dampak dari aksi yang mereka lakukan Untuk itu, dia meminta para demonstran supaya bisa menjaga hal-hal yang dapat mengganggu kepentingan umum dan rakyat banyak.

Memasuki hari ke-13 agresi militer AS dan sekutunya ke Irak, unjuk rasa menentang tindakan tersebut di Tanah Air masih terus berlanjut. Aksi tak hanya dengan mendatangi kantor perwakilan negara AS atau sekutunya, tapi doa bersama dan aksi teatrikal mulai digelar.

Di Medan, ratusan massa Partai Persatuan Pembangunan Reformasi Sumatra Utara mendatangi Konjen Australia dan Kantor Gubernur setempat. Mereka mendesak pemerintah pusat untuk menekan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar menghentikan perang dan agresi AS terhadap Irak.

Selain itu, mereka juga mendesak pemerintahan Megawati Sukarnoputri-Hamzah Haz untuk menggalang kekuatan ASEAN, Gerakan Negara-negara Nonblok, OKI, dan negara lain menggelar sidang darurat untuk membahas dan memberi sanksi kepada AS serta menyeret Presiden George Walker Bush ke Mahkamah Internasional.

Dari Pekanbaru, Riau, aksi puluhan pengunjuk rasa anti-AS sempat membuat pengunjung restoran Kentucky Fried Chicken panik dan ketakutan. Sebab, dengan bertelanjang dada dan muka penuh coretan, mereka merayap-rayap di balik kaca. Dalam hitungan detik, restoran tersebut menjadi sepi karena pengunjung ketakutan dengan ulah para pengunjuk rasa.

Sementara di Semarang, Jawa Tengah, ratusan mahasiswa menggelar demonstrasi anti-AS di bawah guyuran hujan lebat. Mereka diizinkan berorasi dan menggelar aksi di halaman Kantor Citibank yang menjadi lambang pusat perekonomian negeri Paman Sam, di bawah pengawalan polisi. Selain mengutuk AS dan sekutunya, mereka juga menilai pemerintahan Megawati-Hamzah terlalu lamban mengambil sikap atas aksi militer terhadap Irak tersebut.

Sedangkan di Tegal, Jateng, istighosah yang dipimpin Kiai Haji Arifin Abdullah bin Abdul Fakih di Pondok Pesantren Attauhidiyah dipadati umat muslim dari wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Dalam rangkaian acara doa bersama yang berlokasi di kaki Gunung Slamet ini, peserta istighosah diajak melempar batu yang diyakini dapat mengusir agresor pimpinan AS. Gerakan ini dilakukan seiring dengan pembacaan ayat suci Al-Quran surat Al-Fiil.

Selain di Tanah Air, gelombang protes terhadap agresi militer di Irak juga berlanjut di mancanegara. Di Seoul, Korea Selatan, sekitar 10 ribu orang yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Korsel berkumpul di alun-alun kota tersebut. Mereka mengacungkan gambar warga sipil Irak korban perang dan secara terorganisir rapi menyanyikan lagu-lagu perdamaian. Selain menyatakan prihatin atas jatuhnya warga tak berdosa, mereka juga menolak rencana pemerintahnya untuk mengirimkan prajurit Korsel ke Irak. Sebab, mereka menilai perang yang tengah terjadi itu tak dapat dibenarkan menurut hukum manapun.

Sedangkan di Kota Jaipur, India Utara, ribuan umat muslim salat berjamaah dan berdoa demi jalan keluar terbaik dari kemelut yang tengah terjadi di Negeri 1001 Malam. Mereka berdoa demi keselamatan Presiden Saddam Hussein serta rakyat Irak yang tak berdosa.(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini