Ibu Bocah Korban Sodomi Takut Briptu E Bebas

Bocah berusia 5 tahun di Ciracas, Jakarta Timur diduga disodomi seorang polisi berinisial Briptu E yang dikenalnya sebagai 'Om Melotot. Tidak hanya si Om Melotot, korban berinisial FF ini juga harus mengalami perlakuan yang sama dari rekan E yang merupakan warga sipil, yakni SA alias 'Om Tinggi'. Sang ibu yang mengetahui kasus ini pun mengadukan hal ini ke Komnas Perlindungan Anak setelah sebelumnya ke Polres Jakarta Timur.

"Ibu yang ketakutan jika tersangka yang merupakan oknum polisi bisa bebas sewaktu-waktu. Maka itu, dia mendatangi kami pada 23 Februari lalu," ujar Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (25/2/2013).

Arist menuturkan, hingga kini keluarga sering mendapatkan intimidasi dari warga yang mengklaim sang ibu korban sebagai penyebar berita bohong yang belum pasti kebenarannya. Mereka mendesak keluarga pindah dari kediamannya saat ini. Karena ketakutan orangtua pun memboyong bocah malang itu untuk mengungsi di rumah saudaranya di wilayah Jakarta Barat.

"Kami mengirim surat kepada Polres Jakarta Timur agar tetap menahan pelaku. Dan meminta Ketua RT untuk menjamin keselamatan pelapor," tutur Arist.

"Ancamannya 15 tahun penjara. Ditambah sepertiga, karena dia (Briptu E) yang merupakan penegak hukum harusnya mengayomi," imbuhnya.

Berbedanya hasil visum yang dikeluarkan RS Polri, Keramat Jati dan RSCM juga menimbulkan pertanyaan bagi Arist. Perbedaan ini pun akan turut dituntutnya. "Kami akan minta klarifikasi kenapa surat hasil visumnya bisa berbeda," ucap Arist.

Selain itu, yang tak kalah penting, Komnas PA juga memberikan terapi pada bocah FF. "Terapi berupa pendekatan psikososial." (Ndy)