Sukses

Perjalanan Anas Urbaningrum, Dari Aktivis Hingga Tersangka

Karier politik Anas Urbaningrum harus terhenti sejak KPK secara resmi mengumumkan dirinya sebagai tersangka kasus Hambalang.

Karier politik Anas Urbaningrum harus terhenti sejak KPK secara resmi mengumumkan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang. Padahal masa awal kariernya cukup gemilang.

Anas dikenal sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan disebut sebagai tokoh muda penuh harapan untuk bangsa Indonesia. Pria yang lahir di Blitar 15 Juli 1969 ini juga dikenal sebagai sosok yang cerdas.

Lahir di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur, Anas menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar. Setelah lulus dari SMA, ia masuk ke Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada 1987.

Di Unair, Anas belajar di Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, hingga lulus pada 1992. Ia menjadi mahasiswa teladan dan lulusan terbaik Universitas Airlangga.

Anas melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000. Tesis pascasarjananya telah dibukukan dengan judul "Islamo-Demokrasi: Pemikiran Nurcholish Madjid" (Republika, 2004). Kini ia tengah merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anas kemudian diangkat menjadi ketua umum PB HMI periode 1997-1999. Ia kemudian merambah di dunia Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ayah 4 anak ini menjabat sebagai tim persiapan pembentukan KPU sekaligus anggota tim verifikasi partai politik peserta pemilu atau tim sebelas, hingga kemudian menjadi komisioner KPU pada tahun 2001-2005.

Setelah Pemilu 2004, Anas masuk ke Partai Demokrat. Kemudian, pada periode 2009-2014, Anas menjadi anggota DPR Fraksi Partai Demokrat. Kariernya semakin melesat saat dirinya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres ke-2 Partai Demokrat di Bandung pada 20-23 Mei 2010 -- mengalahkan Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.

Kini, karier politik Anas terpaksa berhenti karena dinyatakan KPK terlibat dalam kasus dugaan korupsi Hambalang. Anas disebut-sebut menerima Toyota Harrier dari rekanan proyek Hambalang. Mobil mewah itu diterima saat Anas masih menjabat Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR atau sebelum menjabat Ketua Umum Demokrat.

Apakah Anas mundur dari Ketum Demokrat? Staf Pribadi Anas, Hutomo menyatakan akan menggelar konferensi pers pada hari ini, Sabtu (23/2/2013) siang.

"Besok konferensi pers di DPP Partai Demokrat, siang hari," kata Hutomo di kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat 22 Februari 2013. (*Dariberbagaisumber/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini