Sukses

Wisata Gunung Tangkuban Perahu Ditutup

Langkah penutupan ini diambil berdasar fenomena yang terjadi sepanjang malam dan hasil pemantauan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu di kawasan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, kini meningkat. Status gunung itu dinaikkan dari normal menjadi waspada tingkat II. Akibatnya, tempat wisata ini ditutup sementara dari aktivitas lantaran berbahaya bagi pengunjung.

Gunung itu sebelumnya mengeluarkan semburan abu vulkanik. Hingga Jumat (22/2/2013), semburan asap terus keluar dari kawah sehingga tak ada satu pun aktivitas di sekitar gunung itu.

Langkah penutupan ini diambil berdasar fenomena yang terjadi sepanjang malam dan hasil pemantauan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Dari rekaman seismograf yang dipantau, tercatat hampir 50 kali getaran atau tremor vulkanik yang berlangsung sekitar 5 jam. Akibatnya, selain mengeluarkan kepulan asap lebih pekat, juga mengeluarkan semburan abu vulkanik," tutur petugas pos pengamatan Gunung Tangkuban Perahu, Ilham.

Dengan meningkatnya status dan aktivitas gunung itu, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat telah mengeluarkan peringatan agar tempat wisata ini sementara ditutup. Tak hanya para pedagang yang biasa berdagang di puncak gunung, tapi juga wisatawan. Mereka dilarang mendekat dengan radius 1,5 kilometer karena dianggap berbahaya.

Kondisi ini membuat sejumlah wisatawan lokal maupun mancanegara terpaksa harus mengurungkan niat megunjungi tempat wisata ini. Mereka hanya berada di pos pemantau dengan jarak sekitar 4 kilometer dari lokasi puncak gunung. Bahkan petugas gabungan sudah bersiaga dan memberikan imbauan kepada warga agar tidak mendekati lokasi yang telah dilarang.

Meningkatnya aktivitas Gunung Tangkuban Perahu ini merupakan yang kedua kali dalam 6 bulan terakhir. Pada akhir Agustus 2012 lalu, status gunung itu sempat meningkat menjadi waspada level I.

Bahkan tempat wisata ditutup hampir sebulan kendati kondisi kawah saat itu tidak menyemburkan abu vulkanik, namun kepulan asap yang mengandung gas beracun karbonmonoksida atau CO2 sangat berbahaya bagi pengunjung.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.