Sukses

Tidak Ada Kandidat Seperti Jokowi, Pilgub Jabar Diprediksi Ketat

Lima kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat diprediksi akan bersaing dengan sengit. Hal ini lantaran tidak ada satu pun kandidat yang memiliki suara yang lebih vokal.

Lima kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat diprediksi akan bersaing dengan sengit. Hal ini lantaran tidak ada satu pun kandidat yang jauh lebih menonjol ketimbang yang lain.

"Pilgub Jabar nanti, akan terjadi persaingan yang sangat ketat. Karena yang bersaing adalah tokoh-tokoh nasional yang punya basis dukungan masing-masing," imbuh pengamat politik dari The Political Literacy Institute, Ambang Priyonggo, saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (22/2/2013).

Alasan lain pilgub akan berjalan sengit, lanjut Ambang, karena tidak adanya faktor suara yang lebih vokal antar kandidat atau tidak adanya tokoh yang lebih fenomenal dibanding kandidat lainnya. "Pilgub Jabar itu beda dengan Pilgub Jakarta. Di Jakarta kemarin, ada Jokowi yang heboh. Kalau di Jawa Barat, siapa yang lebih di vokal dibanding kandidat lawannya, semua sama, semua tokoh nasional," terangnya.

Selain prediksi ketatnya persaingan antar kandidat, Ambang juga melihat politik uang atau money politics tetap akan menghiasi jalannya pilgub Jabar. "Tidak peduli track record sebersih apapun dari kandidat-kandidat yang ada, yang namanya money politics pasti akan ada. Bicara kemungkinan itu selalu ada," ungkapnya.

Sebelumnya, hasil survei Indonesia Political Marketing Research (IPMR) secara umum memotret kecenderungan pemilih dalam beberapa hari jelang Pilkada Jabar. Antara lain adanya indikasi kenaikan angka pertisipasi warga Jabar. Pemicunya tak lain tingginya tingkat popularitas beberapa pasangan calon gubernur.

Survei mencatat, beberapa pasangan cagub yang memiliki popularitas tinggi di antaranya 3 artis yakni Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf, Deddy Mizwar, dan Rieke Diah Pitaloka. Mereka meraih angka popularitas di atas 90 persen.

"Berdasarkan hasil survei, pasangan cagub dan cawagub yang tidak memiliki masalah popularitas adalah pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmada Heryawan-Deddy Mizwar, dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki," ujar Chief Operation IPMR Farid Subkhan di Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Farid menjelaskan, secara rinci masing-masing cagub dan cawagub seperti Dede Yusuf mengantongi 99,0 persen, Deddy Mizwar meraih 93,8 persen, Rieke Diah Pitaloka 90,7 persen, Ahmad Heryawan 79,5 persen, Irianto Mahfudz (Yance) 53,9 persen, Teten Mazduki 28,0 persen, Lex Laksamana 21,9 persen, Dikdik Mulyana Arief Mansur 20,4 persen, Tatang Farhanul Hakim 17,9 persen, dan Cecep Nana Suryana Toyib 13,2 persen.

Sementara untuk tingkat kesukaan masing-masing kandidat, kata Farid, hasil survei ini mencatat para kandidat umumnya disukai lebih dari 60 persen calon pemilih yang mengenalnya.

Ia memaparkan, tingkat kesukaan warga terhadap tokoh di antaranya Dede Yusuf 93,3 persen, Deddy Mizwar 89,0 persen, Ahmad Heryawan 88,5 persen, Rieke Diah Pitaloka 81,1 persen, Irianto Syarifuddin (Yance) 74,3 persen, Teten Masduki 66,8 persen, Lex Laksamana 66,5 persen, Tatang Farhanul Hakim 66,4 persen, Didik Mulyana Arief Mansur 62,2 persen, dan Cecep 59,4 persen. (Alv/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.