Sukses

Ahok: Untung Jokowi Tak Bisa Jadi Perdana Menteri Malaysia

Seorang kolumnis Malaysia, Syed Nadzri Syed Harun menulis opini berjudul "Wanted badly: A Malaysian Jokowi". Negeri jiran butuh sosok Jokowi.

Seorang kolumnis Malaysia, Syed Nadzri Syed Harun dalam opini berjudul "Wanted badly: A Malaysian Jokowi", mengharapkan negeri jiran memiliki sosok seperti Jokowi, di tengah situasi politik yang sedang gonjang-ganjing dan krisis kepercayaan diri.

Menanggapi tulisan itu, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, mempunyai pejabat yang merakyat merupakan keinginan seluruh warga dimana pun.

"Apa yang di rasakan orang di Jakarta dan di Malaysia sama. Seluruh dunia juga mendambakan seorang pejabat itu pelayan, bukan pejabat yang sok feodal," ujar Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Ia pun mengatakan, penilaian warga Malaysia terhadap sosok Jokowi merupakan suatu bentuk pengakuan bahwa Indonesia di satu sisi lebih baik dari pada negara tetangga tersebut. "Berarti sekali- sekali Malaysia juga mendambakan kita, bukan hanya kita mandang Malaysia hebat kan? Sekarang Malaysia yang akui indonesia punya Jokowi," kata dia.

Menurutnya, apa yang di tulis oleh kolumnis Malaysia tersebut merupakan suatu harapan seorang warga negara mempunyai pemimpin yang merakyat seperti Jokowi.

"Tapi untungnya kan, nggak mungkin beliau (Jokowi) jadi Perdana Menteri di Malaysia," canda Ahok.

Sebelumnya pujian disampaikan Syed Nadzri terhadap Jokowi,  yang sederhana dan sering turun ke rakyat, berbeda dengan imej pejabat lain yang identik dengan korupsi, sikap arogan, dan individualis.

"Jokowi lebih menekankan kerja nyata daripada sibuk dengan urusan politik," demikian cuplikan singkat tulisan Syed, seperti dikutip dari The Malay Mail, Kamis (21/2/2013).

Sebelumnya, Jokowi juga menghiasi headline situs Inggris, BBC.com 23 Januari 2013. Yang memuat artikel,  "Jakarta's Obama".  Atau, "Jokowi, Obamanya Jakarta". (Ein)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini