Sukses

Gerindra: Minim Kontrol, Banyak Parpol Korupsi

Sistem itu dinilai memberi ruang kepada parpol melakukan berbagai tindakan penyimpangan serta minimnya kontrol terhadap parpol.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan banyak partai politik (parpol) yang terlibat korupsi. Salah satu faktor utamanya ialah lantaran Indonesia menganut sistem demokrasi liberal. Sistem itu dinilai memberi ruang kepada parpol melakukan berbagai tindakan penyimpangan serta minimnya kontrol terhadap parpol.

"Tidak ada atau hampir sedikit kontrol terhadap parpol. Parpol sebagai institusi demokrasi seharusnya netral. Tetapi fungsi itu semakin tidak berjalan," kata Fadli dalam diskusi Seri Empat Pilar di Megawati Institute, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Fadli menambahkan, jika kondisi ini dibiarkan, akan berdampak pada sistem oligarki parpol. Yaitu, segala keputusan tidak lagi untuk rakyat, tapi untuk elite-elite parpol atau pemilik parpol.

Untuk memperbaiki sistem ini, lanjut dia, sebaiknya parpol harus kembali kepada kepentingan rakyat. Dan rakyat juga harus memiliki sense of belonging terhadap parpol.

"Rakyat harus punya sense of belonging yang ditunjukkan dengan iuran. Saat zaman dulu misalnya, Partai Masyumi dan lainnya rakyat mau menyumbang. Karena mereka merasa yakin parpol bisa memperjuangkan kepentingannya," ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini hampir tak ada konstituen yang membayar iuran kepada partai politik. Bahkan, tak sedikit pengusaha yang membiayai dirinya saat maju sebagai calon legislatif.

"Parpol dijadikan alat kepentingan. Mungkin memang untuk memperbaiki keadaan, ada juga untuk merebut kekuasaan," tandasnya.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini