Sukses

PDIP: Partai Merger Adalah Hal Biasa

Fenomena itu pun menuai respon beragam, namun hal itu dinilai sebagai hal yang lumrah oleh mantan Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Belakangan ini sedang marak terjadi penggabungan partai politik yang tak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan partai politik yang lolos. Fenomena itu pun menuai respon beragam, namun hal itu dinilai sebagai hal yang lumrah oleh mantan Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Menurut saya merger dalam partai itu hal yang biasa-biasa saja," ujar Pramono Anung di Komplek Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Pramono, yang juga menjadi Wakil Ketua DPR RI menilai bahwa ada saja kemungkinan secara fisik dari beberapa partai untuk merger. Namun para pemilih terkadang memilih tidak berdasarkan partai, namun pada siapa Calon Legislatif (Caleg) yang diajukan oleh partai itu.

"Kita tahu pemilih tidak tergantung partai, tapi juga tergantung bagaimana partai mengajukan caleg," paparnya.

Pramono mengatakan, saat ini fenomena bergabungnya partai-partai politik tersebut mempengaruhi partai yang bersangkutan.

"Dalam periode ini, partai yang merger mempengaruhi partai yang bersangkutan. Kami meyakini, yang mempengaruhi Pemilihan Legislatif 2014 adalah kader kompeten," imbuhnya.

Dalam DPR RI pada 2009, tambah Pramono, terdapat 4 unsur yang akan dilihat oleh para pemilih.

"Publik figur, aktivis partai atau kemasyarakatan, TNI atau Polri, atau birokrasi dan pengusaha. Kalau mau memenangkan pemilu empat unsur harus menjadi tumpuan utama," rincinya.

Selain itu Pramono juga mengungkapkan bahwa menjelang pesta demokrasi 2014, PDIP telah mendapatkan amunisi tambahan kader bukan tambahan partai politik yang bergabung.

"Yang bergabung orang, bukan wadahnya," tegasnya. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.