Sukses

Kebut Sistem Online Rumah Sakit, Jokowi Panggil Programmer

Dengan sistem ini dapat diketahui ketersediaan kamar bagi calon pasien.

Kematian bayi kembar prematur Dera Nur Anggraeni salah satunya karena belum adanya sistem online di rumah sakit-rumah sakit di Jakarta. Dengan sistem ini dapat diketahui ketersediaan kamar bagi calon pasien.

Untuk itu, Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi akan memanggil para ahli teknologi informasi khususnya programmer untuk menangani sistem ini pada Kamis (21/2/2013). "kAMI baru panggil programmer besok. Menginformasikan rumah sakit mana yang kosong, mana yang penuh," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Dengan sistem online itu, kata Jokowi, pasien yang ingin rawat inap bisa memeriksa informasi jumlah kamar yang kosong dan yang sudah terisi. Misalnya, di Rumah Sakit A masih tersedia 3 kamar, kemudian ke Rumah Sakit B ada 4 kamar.

Program online rumah sakit itu merupakan salah satu cara mengantisipasi pasien yang tidak dapat rawat inap, dengan alasan kamar penuh seperti yang dialami bayi Dera. Jokowi berharap penerapan sistem ini bisa berjalan sekitar satu lagi. "Ya beri waktu sebulan," ujarnya.

Sistem online Rumah Sakit akan diuji coba pada 1 Maret mendatang di 5 rumah sakit pusat, 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), 3 RS TNI-Polri. Dari 11 rumah sakit itu diantaranya, RS Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, RS Harapan Kita, RSUD Tarakan, RS Koja dan Cengkareng. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini