Sukses

Kesampingkan Akhlak Pejabat, Ahok: Silakan Cap Saya Kafir Nomor 1

Ahok menyatakan lebih mementingkan untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien dari pada memperbaiki akhlak pejabat

Emosi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali diuji. Kali ini terjadi ketika lelaki yang akrab disapa Ahok itu menyatakan lebih mementingkan untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien dari pada memperbaiki akhlak pejabat atau bawahannya di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pernyataan ini dipaparkan Ahok dalam sebuah seminar kesehatan di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat. Mendengar kalimat Ahok di atas, seorang peserta seminar yang tidak sependapat lantas menimpali.

"Buat saya, Bapak sebaiknya menata akhlak para pejabat di DKI Jakarta yang semakin buruk," kata peserta itu.

Mendengar pernyataan peserta itu, Ahok lantas menjawab dengan nada tinggi. Ia mengaku tidak suka bila urusan akhlak dan perilaku seseorang dikaitkan dengan permasalahan politik dan urusan pemerintahan.

"Bagi saya yang penting nyawanya kita tertolong. Saya tidak terlalu memikirkan undang-undangnya apa, kerusakan akhlak bukan urusan politik. Negara ini rusak karena mencampur aduk urusan agama dan politik," ucap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, banyak pejabat di negeri ini yang dianggap baik, namun dalam realitasnya tidak mampu berperilaku jujur dan tak berani melaporkan harta kekayaannya secara transparan.

"Kita bisa berdebat di luar itu pak, munafik. Itu secara tidak langsung dilanggar. Saya tanya ada enggak pejabat yang berani melaporkan harta kekayaannya? Tidak ada yang berani Pak. Munafik," cetus Ahok masih dengan nada tinggi.

"Saya berani Pak, buka semua apa yang saya punya. Periksa saya dulu, saya yang minta, ngomong di DPR RI pak, periksa saya dulu," ujar Ahok.

Oleh karena itu, Ahok menyatakan, agar tidak mengaitkan masalah akhlak dengan kinerja pemerintahan dan pembangunan. Menurutnya, masalah etika, moral dan akhlak adalah urusan agama.

"Jadi jangan ngomong agamalah, capek sudah saya ngomong agama. Jadi kita kerja sajalah. Silakan cap saya ini sekuler, kafir nomor satu, paling bejat. Ini saya udah kafir, sekuler lagi. Saya sudah muak bercerita soal agama, soal akhlak, kita buktikan perbuatan sekarang," kata Ahok

Walau begitu, Ahok mengaku sebagai pribadi yang tetap menjalankan ibadah dan keyakinan yang dianutnya. "Kalau saya ke Gereja tiap minggu, itu urusan saya. Saya takut karena ada Surga. Saya juga tidak tahu ada atau tidak surga itu, ya saya percaya saja," pungkas Ahok sembari tertawa. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.