Sukses

Ruhut: Anas Ibarat Duri Dalam Daging

Ruhut menyatakan, satu-satunya jalan mendongkrak kembali ranking Demokrat adalah dengan menonaktifkan Anas.

Politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, tak henti-hentinya mengkritik Ketua Umumnya, Anas Urbaningrum. Menurut Ruhut, hasil buruk yang diperoleh Demokrat dalam survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merupakan kesalahan Anas.

Ruhut menilai, merosotnya elektabilitas Demokrat didasari sampai saat ini Anas belum juga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi Hambalang.

"Anas itu ibarat duri dalam daging. Selama belum mundur, elektabilitas partai akan terus jeblok," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Ruhut menyatakan, satu-satunya jalan mendongkrak kembali ranking Demokrat adalah dengan menonaktifkan Anas. "Anas mesti berjiwa ksatria untuk nonaktif sementara sampai ada keputusan dari KPK," ujar Ruhut yang membantah pernyataannya ini sebagai bentuk ketidaksukaannya secara pribadi kepada Anas.

Menurut Ruhut, Rapimnas Demokrat yang tidak menonaktifkan Anas adalah bentuk kenegarawanan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Ruhut menilai, SBY ingin penyelesaian masalah elektabilitas partai dilakukan secara kekeluargaan. "Makanya Pak SBY tidak mau ada KLB. Padahal kalau mau bisa saja ada," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Ruhut menyatakan hanya ada dua cara kemungkinan bagi Partai Demokrat untuk melakukan kongres luar biasa. Pertama, menunggu proses hukum KPK soal keterlibatan Anas di Hambalang. Kedua, menunggu Anas mundur secara sukarela dari kursi ketua umum.

Untuk cara yang pertama Ruhut menilai hal itu sulit dilakukan. Pasalnya sejak nama Anas disebut-sebut terlibat di kasus Hambalang, KPK belum juga memberikan putusan hukum yang tegas kepada Anas. "Kalau nunggu KPK keburu karam partai ini. Jadi Anas mesti legowo mundur supaya kami bisa KLB," pungkasnya. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini