Sukses

Seskab: SBY Urus Partai Hanya Weekend

Turun langsungnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dalam memimpin konsolidasi partai dinilai sama sekali tidak mengganggu tugas sebagai Presiden.

Turun langsungnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dalam memimpin konsolidasi partai dinilai sama sekali tidak mengganggu tugas sebagai presiden.

"Tidak ada sedikitpun aktivitas beliau sebagai Presiden yang berkurang. Mengurus partai juga hanya weekend, dan tidak mengganggu tugas beliau sebagai Presiden," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam di Jakarta, Senin (18/2/2013) seperti dilansir dari setkab.go.id.

Dia menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) periode 11-14 Februari 2013 tentang harapan sebagian besar responden yang menginginkan agar SBY lebih fokus menangani tugas-tugas sebagai kepala negara dan pemerintahan.

Dipo mensinyalir ada upaya memelintir hasil survei yang dilakukan LSI dengan memberikan kesan seolah-olah SBY tidak lagi fokus mengurus negara dan pemerintahan, hanya karena dalam 2 minggu terakhir ini memimpin langsung penyelamatan PD yang berdasarkan hasil survei sebuah lembaga elektabilitasnya menurun tinggal 8%. Namun sampai sejauh ini tidak ada sedikitpun pengurangan aktivitas SBY dalam memimpin pemerintah/negara.

"Presiden memimpin pemerintahan/negara melalui sidang kabinet, rapat khusus, pertanyaan, arahan atau instruksi via telpon dari dan ke dalam negeri dan luar negeri, serta memenuhi undangan dalam dan luar negeri," urai Dipo.

Selain itu, sambung dia, SBY juga tetap memberikan arahan/pidato, membaca dengan seksama dan meneken Rancangan Undang-Undang (RUU), Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres), Rancangan Keputusan Presiden (RKeppres), dan Rancangan Instruksi Presiden (RInpres).

Bahkan, lanjut dia, SBY tetap memutuskan penilaian hasil Tim Penilaian Akhir (TPA) pejabat-pejabat eselon I, pemberhentian/pengangkatan/hak pensiun, dan lain-lain seperti biasanya.

"Tidak ada pengurangan sedikitpun," tegas Dipo.

Dia meyakini, masyarakat cukup jernih dalam menilai apa yang dilakukan SBY selaku kepala pemerintahan dan kepala negara dengan posisi beliau sebagai ketua majelis tinggi partai yang berusaha menyelamatkan partainya.

Hasil survei yang disampaikan peneliti LSI Barkah Pattimahu menunjukkan dari 1.200 responden yang disurvei pada 11-14 Februari 2013 menyatakan 77,85% responden setuju SBY tidak turun langsung dalam mengurusi internal partai, 16,46% tidak setuju, 5,70% tidak tahu/jawab.

Tercatat juga 68,42% responden khawatir dengan komitmen SBY dalam menjalankan tugas di sisa masa pemerintahannya. 24,29% tidak khawatir dengan komitmen SBY sebagai Presiden. 32,67% percaya turun langsungnya SBY menangani penyelamatan partai tidak mempengaruhi kinerjanya sebagai presiden.(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.