Sukses

Pecahan Meteorit Rusia Ditemukan di Danau Beku Chebarkul

Meski meledak di langit wilayah Chelyabinsk, meteorit itu kemungkinan besar akan dinamai Meteorit Chebarkul.

Meteorit yang lolos menerobos bumi dan meledak di langit Chelyabinsk, Rusia  Jumat (15/2/2013) lalu meninggalkan jejak. Ilmuwan menemukan fragmen batu angkasa tersebut di wilayah Ural, Minggu malam.

Pecahan meteorit ditemukan di sekitar danau membeku dekat  Chebarkul, kota di kawasan Chelyabinsk, yang diyakini sebagai titik meteor menghujam bumi. Di sanalah para ilmuwan berkumpul untuk melakukan pencarian.

Diduga meteorit pecah menjadi tujuh fragmen besar, salah satunya jatuh di Danau Chebarkul yang membeku, menciptakan lubang berdiameter 8 meter.

Viktor Grohovsky, dari Urals Federal University mengatakan, fragmen batuan kecil yang dikumpulkan di dekat lubang es tersebut terbukti meteorit.

"Kami baru menyelesaikan studi, untuk mengkonfirmasi bahwa material yang kami temukan dalam ekspedisi di Danau Chebarkul punya sifat-sifat meteorit," kata Grohovsky kepada RIA Novosti, Senin (18/2/2013).

"Meteorit ini adalah chondrite biasa. Meteorit batuan yang mengandung sekitar 10% zat besi."

Sebelumnya pencarian di dasar danau dilakukan sebuah kelompok yang terdiri dari enam penyelam. Namun mereka tidak menemukan apapun.

Ilmuwan Rusia mengatakan meteor itu sejatinya berbobot 10 ton, sebelum terbakar di atmosfer, dan kecepatannya 30 kilometer per detik, sebelum akhirnya meledak dalam jarak 30-50 kilometer di atas tanah.

Sementara Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan meteor tersebut berukuran panjang 17 meter dan beratnya 10.000 ton sebelum masuk atmosfer. Ia melepaskan 500 kiloton energi, bandingkan dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima yang "hanya" 12-14 kiloton. Untung saja meteor itu tak meledak di tanah.

Ini adalah kejadian langka di Rusia. Sebelumnya pada 1908, sebuah meteorit merusak area lebih dari 2.000 kilometer persegi di Siberia. Yang dikenal dengan insiden Tunguska.

Di tempat terpisah, pejabat Rusia mengatakan, ledakan metorit yang merusak ratusan bangunan dan melukai 1.200 orang, juga mengakibatkan kerugian sebesar 1 miliar  rubel atau setara US$ 33 juta,  atau sekira Rp 321 miliar.

Dinamai Meteorit Chebarkul

Meski meledak di langit wilayah Chelyabinsk, sekitar 1.500 kilometer di timur Moskow, meteorit itu kemungkinan besar akan dinamai Meteorit Chebarkul.

"Kota terdekat adalah Chebarkul, menurut aturan, meteorit dinamai berdasarkan pemukiman terdekat dari lokasi jatuhnya," kata Viktor Grohovsky.

Namun, dalam rangka memberi nama, para ilmuwan harus mempublikasikan soal meteorit itu pada jurnal International Meteoritical Society. "Bakal makan waktu dua sampai tiga bulan," kata Grokhovsky. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.