Sukses

Sakai: Suku yang Lunglai di Rimba Zaman

Dan lewat tarian olang-olang, Darus coba mengenang tradisi leluhurnya yang kini telah memudar.

Seperti kebanyakan orang Sakai, Darus percaya betul, dahulu, para bono atau dukun menggunakan mantra ini ketika mengobati warga yang sakit.

Dan lewat tarian olang-olang, Darus coba mengenang tradisi leluhurnya yang kini telah memudar.

Darus sesungguhnya tengah cemas. Tiada lagi mantra pengobatan terdengar, sebab peran dukun tak lagi dominan, setelah dokter begitu mudah ditemui.

Tiada lagi masyarakat Sakai yang rela menghabiskan waktu mempelajari tarian olang-olang, satu di antara sedikit kesenian khas Sakai yang masih tersisa.

Tak mudah melacak komunitas Sakai yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang. Hidup mereka kini tersebar di berbagai wilayah Riau.

Ada yang bertahan hidup dengan cara berburu dan berpindah-pindah tempat. Ada pula yang mendiami hulu sungai, mengandalkan ikan sebagai sumber kehidupan.

Di tengah situasi yang serba berubah cepat inilah, darus mencoba menjaga kekayaan masa silam sukunya.

Darus tak pernah menyerah, mencoba bertahan menahan gempuran zaman, menjelma menjadi burung elang lewat tarian. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini