Warga Meruya Selatan Minta Diperhatikan Jokowi

Sebanyak 150 warga Meruya Selatan, Jakarta, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balaikota DKI Jakarta. Massa menuntut ganti rugi atas tanah warga yang dijadikan sebagai perumahan Pemprov DKI Jakarta di Kelurahan Meruya Selatan, Jakarta Barat.

Koordinator Aksi, Rahmat, dalam orasinya menuntut Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk mematuhi putusan MA untuk membayar ganti rugi tanah. Putusan tersebut tertanggal 23 September 2011 dalam perkara Nomor 2971 K/PDT/2010.Jo. Nomor 132/PDT.G/2008/PN.JKT.BAR.

"Dalam putusan tersebut, MA mengabulkan gugatan penggugat (PT Portanigra) sebagai pemohon kasasi. Dalam gugatan itu menyatakan penggugat sebagai pemeriksa dari tanah seluas 291.422 meter persegi di Meruya Selatan dengan menghukum tergugat (Pemprov DKI Jakarta) untuk membayar ganti rugi kepada penggugat secara tunai," kata Rahmat di Balaikota, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Dengan lahirnya putusan itu, Rahmat mendesak Jokowi agar secepatnya menjalankan keputusan MA dan membayarkan ganti rugi Rp 291.422 juta kepada penggugat secara sekaligus dan tunai.

"Ingat Jokowi, ketika kau memimpin rakyat Jakarta, harus memikirkan kesejahteraan rakyat. Jangan cuma pencitraan," ucapnya.

Pantauan Liputan6.com, massa yang hendak bertemu dengan Jokowi tidak terkabulkan. Mereka pun akhirnya menggoyang-goyang dan menendang pintu pagar Balaikota. Polisi yang bersiaga langsung mengantisipasi aksi massa tersebut.

Akibat unjuk rasa itu, kondisi Jalan Medan Merdeka Selatan atau di depan Balaikota sempat mengalami kemacetan, karena gerombolan massa memenuhi separuh badan jalan. Namun lalu lintas kembali normal setelah polisi dari Polres Jakarta Selatan datang dan mengatur arus lalu lintas. (Frd)