Sukses

VIDEO: Petir Menyambar Vatikan Usai Paus Nyatakan Mundur

Kabar mundurnya Paus Benediktus XVI bagai petir di siang bolong. Beberapa jam kemudian, petir sungguhan menyambar Vatikan.

Kabar yang datang dari Tahta Suci Vatikan bagai petir di siang bolong. Paus Benediktus XVI, pemimpin 1,2 miliar umat Katolik dunia, menyatakan mundur dari posisinya. Beberapa jam kemudian, petir sungguhan menyambar kubah Basilika Santo Petrus.

Tak hanya sekali, petir menyambar sebanyak dua kali. Kilat panjang menciptakan efek terang mengerikan, kala mengenai kubah salah satu gereja paling suci Katolik. Sebagian orang menganggapnya sebagai "pertanda dari langit". Entah apa yang dimaksud.

Sebelumnya, Paus Benediktus XVI menyatakan mundur karena tak lagi mampu memimpin umat dan menjalankan pelayanan Santo Petrus. Usia lanjut, 85 tahun dan kondisi fisiknya tak memungkinkan menjalankan tugas berat itu.

Ia menjadi Paus pertama yang mundur, dalam kurun waktu 600 tahun terakhir. Sebelumnya, ada Paus Gregorius XII, yang mengundurkan diri pada tahun 1415 di tengah perpecahan di dalam gereja.

Alat Pacu Jantung

Sehari setelah Paus mengumumkan pengunduran diri, yang bakal resmi dilakukan 28 Februari 2013 mendatang, Vatikan mengakui bahwa selama bertahun-tahun, orang nomor satu di Gereja Katolik itu memakai alat pacu jantung.

Menurut laporan di surat kabar Italia, Il Sole 24, Paus baru saja menjalani operasi untuk mengganti alat pacu jantung, kurang dari  tiga bulan lalu.

Namun, juru bicara Vatikan, Federico Lombard mengatakan, bukan itu yang membuat Paus mundur. Apalagi operasi yang baru dilakukan itu hanya untuk mengganti batere alat pacu jantung. Tindakan medis rutin.

"Itu tidak mempengaruhi keputusan Paus (untuk mundur). Beliau hanya merasa bahwa kekuatannya telah berkurang, tak sebanding dengan tuntutan zaman," kata Pastor Lombardi, seperti dimuat BBC (12/2/2013).

Penampilan publik Paus Benediktus XVI di depan publik adalah pada 27 Februari 2013, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Kardinal Joseph Ratzinger menjadi Paus Benediktus XVI pada 2005 setelah wafatnya Paus Yohanes Paulus II. Ia terpilih pada usia 78 tahun, paling tua sepanjang sejarah Vatikan.

Sebelumnya saudaranya, Georg Ratzinger mengatakan, dokter menyarankan Paus tak melakukan perjalanan jauh Trans-Atlantik. Keputusan mundur telah dipertimbangkan selama bertahun-tahun. Bukan sekonyonh-konyong.(Ein)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.