Sukses

VIDEO: Love Candy Marak Jelang Valentine, Ini Efeknya

Menjelang Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang, penjualan Love Candy (permen cinta) semakin marak di internet.

Menjelang Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang, penjualan Love Candy (permen cinta) semakin marak di internet. Ahli farmasi Universitas Airlangga (Unair) telah melakukan penelitian tentang kandungan permen cinta. Apakah benar bisa meningkatkan hasrat seksual?

Dalam iklan, disebutkan khasiat permen ini dalam 10 menit bisa meningkatkan gairah kaum hawa. Bahkan tertera juga bagaimana cara menggunakan permen untuk menipu wanita.

Proses pemesanannya pun tak terbilang susah, yakni melalui pesan singkat (SMS) dan mentransfer uang ke rekening penjual. Dengan jasa pengiriman barang, kiriman langsung datang ke alamat yang dituju.

Tak dipungkiri, maraknya iklan di internet ini membuat pembeli langsung bertransaksi. Sebagian besar orang membelinya karena penasaran atau ingin mengetahui permen tersebut.

"Penasaran aja. Pengen coba-coba," kata seorang wanita yang mencoba permen tersebut, di Surabaya, seperti dilansir dari Liputan6 Petang, Selasa (12/2/2013).

Wanita itu mengaku tidak merasakan efek apapun usai makan permen tersebut. "Biasa aja. Kaya permen biasa, strawberry gitu. Dari internet sih gitu manfaatnya. Tapi enggak tahu juga," sambung dia.

Karena banyaknya laporan dari masyarakat, ahli farmasi dari Unair Surabaya mengadakan uji laboratorium untuk mengetahui khasiat dari permen cinta, apakah bisa meningkatkan hasrat atau libido kaum hawa seperti yang terdapat pada viagra.

Dan hasilnya menunjukkan Love Candy tidak mengandung obat viagra. "Ternyata hasil pemeriksaan menujukkan memang tidak terdapat atau teridentifikasi obat viagra," ungkap Guru Besar Farmakognosi Unair Prof Dr Mangestu Agil.

Akan tetapi, permen ini diduga mengandung zat-zat lainnya yang berbahaya bagi ginjal dan liver. Polisi pun langsung melakukan langkah sosialisasi ke siswa-siswa di SMA.

Menjelang Valentine, tidak heran kalau Love Candy banyak dicari. Namun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan permen yang belum jelas kandungan bahannya ini bisa membahayakan kesehatan. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini