Sukses

Keluar dari PPP, Maiyasyak Pilih Golkar Ketimbang NasDem

Maiyasyak Johan sebelumnya disebut-sebut bakal masuk ke Partai NasDem, partai yang diketuai Surya Paloh.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Maiyasyak Johan, memutuskan keluar dari partai berlambang Ka'bah itu. Dia akhirnya memilih Partai Golkar dibanding berlabuh ke Partai NasDem.

"Jujur saja saya ingin partai yang punya kultur politik matang, karena itu saya memilih Golkar," kata Maiyasyak ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (11/2/2013).

Mantan anggota Komisi I DPR ini menyatakan, Golkar merupakan partai yang menghargai ragam pendapat. Kultur politik di internal Golkar menjanjikan tersampaikannya berbagai aspirasi pendapat dari para kader. "Perbedaan pendapat sesuatu yang penting. Di Golkar aspirasi bebas disampaikan," tuturnya.

Lebih lanjut Maiysayak juga menjelaskan bahwa dirinya akan menjadi calon legislatif (Caleg) pada Pemilu 2014 mendatang dari Partai Golkar dengan mengambil daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara (Sumut). Dapil yang sama ketika dia menjadi caleg PPP pada Pemilu 2009. "Saya akan ada di Dapil Sumut," jelasnya.

Maiyasyak menjelaskan, alasan dia memilih Partai Golkar ketimbang Partai NasDem. Padahal sebelumnya, dia disebut-sebut bakal merapat ke partai besutan Surya Paloh itu. "Saat itu baru penjajakan (di Partai NasDem)," terangnya.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa, Setelah politisi Golkar 'bedol desa' ke Partai Nasdem kini giliran politisi PPP yang hijrah ke partai besutan Surya Paloh. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Maiyasyak Johan, mengakui telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum Partai PPP, Suryadharma Ali. "Sudah. Saya kirim surat saja dengan Pak Suryadharma Ali," ujar Maiyasyak Johan.

Maiyasyak menjelaskan alasan dirinya mundur dengan alasan sukarela, bukan karena ajakan dari politisi NasDem. Bahkan, kata Maiyasyak, kepindahan dirinya itu karena alasan ideologi. "Sekarang garis ideologinya yang mana muncul di PPP. Saya cuma merasa perlu tantangan," kata dia. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini