Sukses

Pemakaman Mahasiswi UI Annisa, Keluarga Menangis

Isak tangis mewarnai pemakaman, Annisa Azward (20) Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UI yang tewas setelah lompat dari angkot.

Isak tangis mewarnai pemakaman, Annisa Azward (20) Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), yang meninggal setelah melompat dari angkutan kota di Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu 6 Februari 2013.

Orangtua korban, Aswar dan Eli Helfiza tidak kuasa menahan tangis saat pemakaman almarhum di pemakaman keluarga Rawang, Jorong Koto Tuo Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Jenazah korban tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar pukul 17.45 WIB dari Jakarta menggunakan pesawat Garuda. Dari BIM, jenazah dibawa dengan mobil ambulans dan langsung disalatkan di Masjid Jami Al Muslimin Balai Banyak-Balai Gurah.

Anak sulung dari 2 bersaudara ini diketahui secara tiba-tiba melompat dari angkot yang ditumpanginya. Akibatnya, kepala Annisa terbentur aspal jalan dan mengalami luka parah hingga akhirnya meninggal dunia. Korban meninggal dunia, pada pukul 03.00 WIB dini hari di RSUD Koja, Jakarta. Annisa sempat menjalani perawatan sejak terjatuh.

Annisa mengalami luka di kepala akibat benturan keras, setelah melompat dari angkot U10 yang ditumpanginya dan membawanya berputar-putar di luar jalur angkot yang biasa. "Annisa sempat dibawa ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, untuk menjalani perawatan. Akibat luka yang dideritanya cukup parah, Annisa akhirnya meninggal dunia," kata Nofri, paman almarhum.

Menurut dia, kejadian yang menimpa Annisa terdengar sampai di kampungnya pada sore hari usai kejadian. "Masuk Rumah Sakit Rabu sore, langsung dapat kabar di kampung ini, terus dikabari ke ibunya. Orangtuanya langsung ke Jakarta untuk membawa jenazah Annisa ke kampung ini agar dapat dimakamkan malam hari ini," ujarnya.

Riri, adik korban mengatakan, pada Jumat 8 Februari, Annisa masih sempat menghubungi dirinya melalui telepon genggamnya. "Kakak berpesan agar saya berhati-hati memilih angkot yang akan ditumpangi jangan sampai mengalami kejadian seperti dialaminya," kata Riri.

"Saya sedang menangis, terus ditelepon kakak dan berpesan agar saya rajin belajar, dan kalau naik angkot, berhati-hati dulu baru naik. Lihat dulu jangan seperti kakak," ujarnya menyampaikan pesan korban.

Menurut Riri, saat itu kakaknya naik angkot U10 akan ke rumah tantenya Refniathi di Tanjung Priok, Jakarta. "Setiap liburan, Annisa memang kerap berkunjung ke rumah tantenya. Angkot yang dinaiki Annisa tidak melewati rute yang biasanya. Annisa curiga dan minta diturunkan. Namun pengemudi angkot tidak memenuhi permintaan kakak, sehingga kakak memilih nekat meloncat dari angkot itu," ucapnya. (Ant/Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini