Sukses

Menengok Ratusan Batik Kuno China di Solo

Batik telah diakui dunia sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Batik pun menjadi daya tarik banyak bangsa di dunia, salah satunya adalah bangsa China.

Batik telah diakui dunia sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Batik pun menjadi daya tarik banyak bangsa di dunia, salah satunya adalah bangsa China. Bangsa yang telah masuk ke Indonesia sejak abad 18 itu telah mengadopsi maha karya batik dan di sesuaikan dengan budaya masyarakat Tionghoa.

Museum batik di Kota Solo mengoleksi ribuan batik kuno. Di museum ini, selain mengoleksi batik kuno yang berasal dari budaya Indonesia, ternyata juga mengoleksi ratusan batik China. Sehingga museum batik kota solo ini menjadi bukti sejarah perjalanan batik di indonesia.

Batik China merupakan hasil karya masyarakat China peranakan yang tinggal di Indonesia, dan terjadi akulturasi budaya antara China dan Indonesia.

Sejak abad 18 silam ternyata keberadaan batik sudah dikenal masyarakat Tionghoa. Di museum ini, tak kurang dari 300 motif China buatan tahun 1910 hingga kini masih tersimpan rapi.

Menurut cerita, budaya Tionghoa pada zaman dahulu begitu sangat menghargai batik. Batik hanya digunakan untuk altar persembahan dan dalam upacara keagamaan saja. Berbagai simbol budaya Tionghoa terdapat dalam setiap motif batik.

Meski tak sebanyak ragam motif yang dimiliki oleh batik Indonesia, namun motif batik China memiliki ragam motif yang khas, yaitu batik China didominasi warna merah dan lebih mencolok.

Motif batik China umumnya mengacu pada ornamen binatang-binatang mitos China, seperti naga, burung phoenix, kilin (anjing berkepala singa), dan juga singa. Selain itu
terdapat juga motif bunga, tanaman dan kupu-kupu.

Sejumlah motif batik China seperti batik Tiga Negeri dan batik Dua Negeri yang sangat terkenal. Motif batik China lainnya adalah batik Djawa Hokokai yang tersusun ragam motif bernuansa jepang lengkap dengan bunga sakura, bunga seruni, burung merak, dan kupu-kupu.

Sejumlah pembatik China peranakan yang terkenal adalah Oey Soe Tjoen, The Tie Siet, dan Oey Soenking. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.