Sukses

Kisah 'Istana Naga' Vihara Amurva Bhumi

Sejarah resmi berdirinya Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin) hingga kini belum diketahui secara jelas. Usianya diprediksi sudah ratusan tahun.

Sejarah resmi berdirinya Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin) hingga kini belum diketahui secara jelas. Usianya diprediksi sudah ratusan tahun.

Vihara yang terletak di Jl Prof Dr Satrio No. 2, Jakarta Selatan ini memiliki keindahan bentuk bangunan dengan sentuhan khas arsitektur negeri Tiongkok.

Saat Liputan6.com mengunjungi vihara ini, Jumat (8/2/2013) atau 2 hari menjelang perayaan Imlek, di bagian depan pintu masuk, ada gapura yang didominasi warna merah dan kuning yang harus dilalui. Atap gapura ini berbentuk runcing pada kedua sisi tepi atau ujungnya.

Pada bagian atas gapura ini terdapat pula patung 2 naga dan di tengah-tengahnya terdapat mutiara. Tiang gapura dihiasi tulisan China. Pada gapura ini dihias pula dengan lampion-lampion merah yang cantik.

Vihara yang berdiri selama ratusan tahun ini tercatat dipugar kali pertama pada tahun 1984.

"Kira-kira vihara ini sudah berusia ratusan tahun. Kemungkinan ini dibangun berbarengan dengan Masjid Hidayatullah yang letaknya di belakang vihara," ujar Li Kok Eng (56), pengurus vihara.

"Karena Masjid Hidayatullah bangunannya juga mirip bangunan arsitektur china," tambahnya.

"Vihara ini namanya Istana Naga. Asumsi saya, yang membangun vihara ingin membuat apresiasi terhadap jasa-jasa dari Dewa Bumi (dalam bahasa Sansekerta Amurva Bumi)," jelas Li.

Naga merupakan hewan mitologi yang tertinggi dalam budaya China.

"Hok Tek Tjeng Sin dulu pada jaman kerajaan, menjabat sebagai seorang kepala daerah. Sekarang mungkin setingkat dengan gubernur. Di bawah kepemimpinannya, rakyat hidup makmur," tutur Li.

Karena kepemimpinan Hok Tek Tjeng Sin yang baik dan dicintai oleh rakyatnya, lanjut Li, maka oleh rakyat sudah dianggap seperti dewa, atau dalam mitologi China bisa dilambangkan seperti sosok naga.

"Untuk itu, dibangunlah Vihara Hok Tek Tjeng Sin dengan ciri khas lambang naga yang terlihat mendominasi vihara, sebagai bentuk perlambang sosok yang tinggi dan dimuliakan," demikian Li.(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.