Sukses

Kekurangan Penyidik, PKS Sindir KPK di DPR

Politisi PKS menyindir KPK yang kekurangan penyidik untuk mengungkap kasus Hambalang tapi bisa mengungkap kasus baru suap daging impor.

Terungkapnya kasus suap impor daging sapi yang disertai penangkapan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah menjadi bahan pembicaraan dalam rapat dengar pendapat DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

RDP yang berlangsung di ruang Rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, itu pun sempat panas dengan banyaknya anggota DPR yang mengkritik KPK karena dianggap tebang pilih dalam menangani kasus korupsi besar. Tak terkecuali dari para politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anggota DPR dari fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsy menyatakan berterima kasih kepada KPK, karena lembaga  itu telah menangkap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, jauh sebelum Pemilu 2014 dimulai.

"Saya terus terang terimakasih kepada KPK. Mumpung waktunya masih panjang (Pemilu). Kalau itu terjadi nanti, repot lagi kita kerja nanti," kata Abu Bakar di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Namun, dia mengaku kecewa dengan kinerja KPK karena hanya dapat menangkap bukan mencegah korupsi terjadi. "Bukan hanya sekedar tangkap-menangkap, bagaimana pencegahannya?" ujar Aboe.

"Kita semua aset bangsa, begitu kena satu-satu mau kemana bangsa kita?" imbuhnya.

Aboe juga mempertanyakan kekurangan penyidik yang terjadi di KPK. Menurut Aboe, KPK masih dapat menangkap kasus korupsi terbaru. "Kalau memang terjadi, saya dengar penyidik KPK terbatas, kalau kasus Hambalang ngakunya tenaga kita kurang, tapi masih ada aja yang bercokol, ada apa?" ujar Aboe, menyindir pernyataan KPK, yang menyatakan kekurangan penyidik.

Sehingga sistem kinerja yang demikian, menurut Abu, justru bukan untuk membangun bangsa. Melainkan menghancurkan bangsa. "Kita ingin Indonesia hancur, bukan memperbaiki, kita ini ingin membangun atau menghancurkan bangsa," ujarnya.

"Perlu ada dialog antara DPR dan KPK khususnya pimpinan. Saya yakin masih ada langkah-langkah yang lebih baik," tegas Aboe. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini