Sukses

Istana Siap Sambut Ribuan Buruh

Selain itu, terlihat 2 unit kendaraan barracuda dan sejumlah kendaraan polisi terparkir di halaman Istana.

Guna mengamankan jalanya aksi unjukrasa dari ribuan buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), ratusan aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan Istana Merdeka.

Meski unjukrasa direncanakan pukul 13.00 WIB, petugas kepolisian sudah mengerahkan personel sejak pagi hari di halaman istana.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (6/2/2013), ratusan polisi juga terlihat di halaman silang Monas, tepatnya di Pintu Barat. Sebagian besar di antara mereka masih terlihat santai menunggu kedatangan buruh yang kini telah berkumpul di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI)

Selain itu, terlihat 2 unit kendaraan barracuda dan sejumlah kendaraan polisi terparkir di halaman Istana.  Sejumlah tameng polisi pun berjejer rapi di samping kawat berduri yang telah terpasang di sepanjang halaman muka Istana atau tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara.

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) rencananya menggelar aksi massa dengan melibatkan sekitar 50 ribu buruh se-Jabodetabek di Istana Merdeka, Rabu (6/2/2013). Sebelum menggelar aksi, mereka berkumpul di Bundaran HI yang dilanjutkan dengan long march ke Istana Merdeka. Dari istana, rencananya mereka akan melanjutkan aksinya ke Gedung DPR .

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, aksi menuntut Pemerintah terkait Jaminan Sosial dan Tolak Upah Murah (Jamsostum).

"Pertama, jalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat tanpa terkecuali mulai 1 Januari 2014, kedua jalankan jaminan pensiun pada 1 Juli 2015, ketiga upah layak 84 item KHL," tegas Said di Jakarta.

Dalam tuntutan kali ini, lanjut Said, buruh menolak penangguhan upah minimum, menolak komisaris Jamsostek, menolak Inpres Kamnas, dan menolak RUU Ormas.

"Aksi ini serempak dilakukan di Bandung, Surabaya, Semarang, Batam, Medan, Aceh, yang diikuti ribuah buruh di masing-masing daerah tersebut," ungkapnya.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.