Sukses

BNN: Pohon Khat Pertama di Cisarua Ditanam Orang Yaman

Katinon mendadak naik daun menyusul kasus yang menyeret artis dan presenter terkenal, Raffi Ahmad. Tanamannya ada di Cisarua.

Katinon mendadak naik daun menyusul kasus yang menyeret artis dan presenter terkenal, Raffi Ahmad. Ternyata, tanaman penghasilnya juga ditanam sejumlah petani di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Badan Narkotika Nasional (BNN) akan memusnahkan tanaman tersebut. Seperti halnya ladang-ladang ganja yang ditemukan di Aceh.  Apa tidak akan mengganggu penghasilan petani di sana?

"Kalau memang itu tanaman terkait dengan narkotika pasti akan dilakukan seperti alternative development seperti masalah tanaman ganja di Aceh. Tapi kalau masalah sanksi hukum kan beda lagi, posisi sama kayak di Aceh," kata Juru Bicara BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto, Senin (2/2/2013).

Namun, butuh waktu untuk memasukan tanaman khat ini ke UU. Menurut Sumirat, tak hanya soal waktu, pihaknya juga membicarakan hal tersebut dengan kementerian terkait.

Dia menjelaskan tanaman khat ada di Cisarua sejak sekitar lima tahun lalu. "Awalnya mereka hanya menanam di pinggiran, pagar-pagar," kata dia.

Berdasarkan informasi, yang pertama menanam khat di sana adalah orang Yaman. "Karena permintaan banyak jadinya masyarakat ikut menanam. Biasanya digunakan untuk kaya sirih gitu."

Pihak BNN berencana menuju ke Cisarua untuk memantau secara langsung tanaman terlarang itu.

Sebelumnya, BNN memastikan akan memusnahkan tanaman khat, yang perpotnya bisa bernilai lebih dari Rp 500 ribu. "Jadi kalau ada yang jual, ada yang menanam, mohon diinformasikan kepada aparat setempat untuk kita musnahkan. Sebab kalau tidak, penyebarannya akan makin meluas, sama dengan ganja," ujar Deputi Pemberantasan BNN, Benny Mamoto dalam konferensi pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (1/2).

Lebih lanjut Benny menjelaskan, dengan banyaknya laporan ditemukan zat ini, menandakan barang haram yang merupakan turunan dari zat katinon itu sudah juga sudah menyebar luas.

Sementara, Kepolisian Sektor Cisarua dan kecamatan setempat juga sudah mengecek di lapangan. Mereka menemukan ratusan pohon yang diduga katinon beredar di 3 desa.

Di kalangan masyarakat, tumbuhan itu dianggap bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan lemak usai makan daging kambing. Tanaman itu juga dikonsumsi para turis asal Timur Tengah untuk menambah vitalitas tubuh pria.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.