Sukses

Imlek Tiba, Saatnya Meramal Nasib dengan "Ciam Si"

Selain untuk sembahyang, masyarakat Tionghoa ada yang datang ke klenteng untuk meramal nasib atau dikenal dengan istilah "ciam si".

Selain untuk sembahyang, masyarakat Tionghoa ada yang datang ke klenteng untuk meramal nasib atau dikenal dengan istilah "ciam si".

Suyanti (30), karyawati dari Tangerang, melakukan kocok ciam si, Sabtu (2/2/2013), ke klenteng Jindeyuan, kawasan Petak Sembilan, Jakarta Barat.

"Hari ini kebetulan saya berulangtahun. Saya kocok ciam si untuk mengetahui nasib dan jodoh," ujarnya sambil tersenyum. Mereka yang melakukan ciam si umumnya bertanya mengenai karir, bisnis, pendidikan, hingga jodoh.

Ciam si berisi hingga 60 syair, isinya adalah kata-kata mutiara dan penjelasan. Selain ditulis dalam bahasa Mandarin, juga diterjemahkan dalam bahasa syair Indonesia.

Menjelang imlek atau tahun baru Tionghoa, ada kenaikan minat untuk ciam si. "Selama tahun baru Ciam Si akan distop. Karena pasti akan ada banyak yang ingin meramal," ujar Yu Ie, pengurus klenteng Jindeyuan.

Ciam Si dilakukan dengan mengocok batang-batang bambu kecil, menyerupai sumpit berukuran sekitar 10 cm yang diletakkan di dalam sebuah wadah bambu yang berbentuk tabung, sambil mengucapkan permintaan atau pertanyaan.

Di setiap batang bambu tersebut sudah memiliki nomor yang sudah disesuaikan dengan jumlah kertas syair. Kemudian setelah didapatkan satu bambu bernomor tertentu, dilanjutkan dengan melempar dua keping kayu berbentuk setengah lingkaran dengan masing-masing sisinya harus berlainan.

"Melempar dua keping kayu itu sebagai tanda meminta persetujuan dari dewa, apakah nomor tersebut sudah sesuai dengan orang itu atau belum," kata Santi, adik Suyanti yang datang ke Klenteng Jindeyuan untuk bersembahyang.

Jika hasil lemparan kedua keping kayu menunjukkan dua sisi yang sama, ia harus kembali mengocok batang bambu itu dan melempar keping kayu tersebut hingga mendapatkan hasil lemparan dua sisi berbeda.

Setiap kertas dalam ramalan Ciam Si ini, memiliki syair dan ramalan yang berbeda-beda, berupa peruntungan karier, jodoh, rezeki dan, kehidupan rumah tangga. (Yus)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini