Sukses

Kemeriahan Persiapan Imlek di Petak Sembilan

Klenteng yang berdiri sejak 1650, sekaligus menjadi klenteng yang tertua di Jakarta ini terlihat ramai dikunjungi warga Tionghoa.

Perayaan Imlek 2564, akan jatuh pada Minggu, 10 Februari 2013. Beberapa persiapan dilakukan oleh warga Tionghoa menyambut datangnya Imlek.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (2/2/2013) pagi, persiapan perayaan Imlek ini sudah tampak di sebuah klenteng yang terletak di kawasan Petak Sembilan, Jakarta Barat, yakni Klenteng Jindeyuan, atau Wihara Dharma Bhakti (Kim Tek Ie).

Klenteng yang berdiri sejak 1650, sekaligus menjadi klenteng yang tertua di Jakarta ini terlihat ramai dikunjungi warga Tionghoa yang datang untuk bersembahyang.

Menurut Yu Ie (38), pengurus Klenteng Jindeyuan, persiapan yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek, seperti mengecat gerbang, tembok, pagar, ukiran bunga, gambar naga, membersihkan wihara, hingga mencuci Buddha rupang.  

Menurut Yu Ie, rupang Buddha sebetulnya bukan patung, bukan animisme atau dinamisme. Buddha rupang adalah perwujudan dewa dan buddha selama hidup.

Klenteng Jindeyiuan mempunyai Dewa Tuan Rumah Dewi Kwan Im, atau "Goddess of mercy / boddhisatwa kwan Im, yang juga dikenal sebagai dewi welas asih.

Menurut Yu Ie, klenteng yang biasanya dibuka sejak pukul 5 pagi hingga pukul 18:30, pada malam tahun baru Imlek akan dibuka selama 24 jam. Untuk hari-H, pada 10 Februari 2013 klenteng akan dibuka hingga pukul 22.00.

"Imlek 2013 jatuh di tahun Ular Air.  Menurut kepercayaan, karena termasuk unsur air, maka akan banyak hujan lebat, bisa jadi banjir. Banjir 2012 karena termasuk naga air. Tahun ini juga masih akan banyak curah hujan lebat, agar masyarakat berhati-hati," ujar Yu Ie.

Di dalam kelenteng terdengar alunan musik "Ta Pe Coi" yang berisi doa untuk mengundang Dewa Dewi.

Menurut Yu Ie Klenteng Jindeyuan adalah klenteng Tridharma, yang artinya penganut kepercayaan Buddha, Tao, Konghuchu dapat bersembahyang di klenteng ini. Ia menyebut Klenteng ini sebagai TITD: tempat ibadah Tridharma. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.