Sukses

DPT Pemilu 2014 Diharap Tak Amburadul Seperti 2009

Dengan penyusunan DPT Pemilu 2014, diharapkan dapat menyukseskan pesta demokrasi 5 tahunan itu. Sebab pada Pemilu 2009, DPT menjadi permasalahan yang cukup rumit.

Dengan penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014, diharapkan dapat menyukseskan pesta demokrasi 5 tahunan itu. Sebab pada Pemilu 2009, DPT menjadi permasalahan yang cukup rumit.

"Saya optimistis dengan penyusunan DPT akan lebih baik," ujar peneliti senior Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) August Mellaz dalam diskusi bertema 'Amburadulnya Daftar Pemilih, Berulangkah di Pemilu 2014?' di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/2/2013).

Menurutnya, ada 5 aspek yang bisa dilihat dalam penyusunan DPT ini. Pertama, penyerahan sumber data pemilih dari pemerintah kepada KPU dinilai sudah tepat waktu. Sehingga tidak molor seperti Pemilu 2009.

Kedua, lanjutnya, proses peningkatan data DPT akan terus berlangsung sesuai tahapan sampai pada penetapan DPT. "KPU dan KPUD juga memiliki pengalaman dalam menyusun DPT untuk Pemilu 2014," kata August.

Ketiga, sambung August, tersedianya banyak instrumen yang diatur dalam ketentuan, seperti dalam tahap penyusunan daftar pemilih memungkinkan dilakukan perbaikan sampai DPT. "Faktor keempat, adalah partai politik sangat berkepentingan dengan DPT yang baik karena terkait dengan konstituen parpol, sehingga parpol juga akan ikut membantu KPU dalam menyusun DPT," tutur August.

Faktor kelima, imbuhnya, adalah masyarakat sipil, meski tidak banyak yang fokus dengan DPT. "Tetapi KPU bisa merangsang kelompok sipil untuk membantu penyusunan daftar pemilih," ucap August.

Pada Pemilu 2009 KPU pernah mengalami masalah DPT ganda, pemilih yang belum terdaftar, bahkan hingga enggelembungan DPT. "Dari indikator (pengalaman KPU) itu, saya kira proses sinkronisasi daftar pemilih, yang dilakukan KPU akan mendekati akurasi tinggi, tinggal instrumen dan mekanisme yang ada harus dipastikan berjalan baik," ungkap August.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini