Aceng Berharap SBY Bersikap Adil Terhadap Dirinya

Bupati Garut Aceng HM Fikri mengharapkan putusan yang adil dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menanggapi usulan DPRD Garut, Jawa Barat, terkait pemberhentian jabatan Bupati.

"Mudah-mudahan mendapatkan putusan yang seadil-adilnya," kata Aceng usai meninjau lokasi bangunan ruang inap RSUD Garut yang terancam longsor, Jumat (1/2/2013).

Dituturkan dia, SBY tentu memiliki pemikiran yang matang dalam mengambil suatu keputusan, termasuk putusan penghentian jabatan kepala daerah. Usulan DPRD Garut itu tentu akan dikaji ulang SBY sebelum menetapkan putusannya.

"Beliau (SBY) dalam pemutusan pemberhentian kepala daerah tidak akan gegabah, akan betul-betul dikaji. Jika Presiden menetapkan putusan saya diberhentikan, maka kepala daerah lain yang diketahui melanggar etika atau undang-undang harus mendapatkan sanksi serupa, yakni diberhentikan," kata Aceng.

Pria yang menikah kilat 4 hari secara siri dengan Fani Oktora (18) ini berpendapat, tindakan kepala daerah atau pejabat publik yang membuang sampah sembarangan atau melanggar lalu lintas yang diatur dalam undang-undang juga harus ditindak sama: diberhentikan dari jabatannya.

"Kalau dasar ini (melanggar undang-undang) dipergunakan untuk memakzulkan, berarti setiap kepala daerah yang melanggar etika, ditangkap polisi karena melanggar lalu lintas, berarti mereka juga harus sama diberhentikan," kata Aceng.

Sebelumnya, DPRD Garut memutuskan untuk memberhentikan Bupati Aceng setelah menerima salinan putusan dari Mahkamah Agung tertanggal 28 Januari 2013. Aceng diusulkan diberhentikan sebagai, karena telah melakukan pelanggaran UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. (Ant/Riz)