Sukses

Tragis! Truk Kembang Api Imlek Meledak di China, 11 Tewas

Ledakan truk kembang api membuat badan jembatan sepanjang 80 meter ambrol. Kendaraan yang ada di sana terjun bebas.

Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di China. Setidaknya 11 orang tewas saat sebuah truk yang mengangkut kembang api untuk merayakan Tahun Baru Imlek meledak di sebuah jembatan. Akibatnya, sebagian badan jembatan ambrol, membuat banyak kendaraan terjun dari ketinggian.

Seperti dimuat CNN, Jumat (1/2/2013), berapa korban jiwa yang terenggut dalam insiden itu, belum jelas. Polisi jalan raya di Provinsi Henan, di mana ledakan terjadi, mengatakan di sebuah situs mikroblognya, setidaknya 11 orang meninggal dunia.

Namun, radio pemerintah, China National Radio dalam situsnya mengatakan, sekitar 26 orang dipastikan meninggal dunia dalam tragedi tersebut. Namun tak disebutkan dari mana informasi tersebut didapatkan.

Operasi SAR sedang dilakukan di lokasi kejadian, sementara enam kendaraan yang terjun bebas telah dievakuasi, demikian dilaporkan kantor berita China, Xinhua.

Setidaknya 80 meter badan jembatan runtuh akibat ledakan, yang terjadi pukul 08.52 waktu setempat di Kabupaten Mianchi.

Foto yang dipublikasikan di sebuah situs populer China, NetEase menunjukkan situasi suram dan mengerikan di lokasi kejadian: gundukan puing campuran beton jembatan dan potongan kendaraan, berserakan di dekat pilar. Namun, CNN belum menverifikasi keaslian foto tersebut.

Dilarang di Era Mao Zedong

Kembang api adalah elemen abadi dalam perayaan Tahun Baru Imlek di China. Meski ia telah menyebabkan sejumlah insiden mematikan di masa lalu.

Pada 2009 lalu, kembang api membakar habis sebuah hotel anyar di pusat ibukota Beijing -- memicu tuntutan untuk memberlakukan kembali larangan kembang api yang pernah diberlakukan di era pemerintahan Mao Zedong di tahun 1970-an.

Namun itu sulit. Sebab, dalam kepercayaan setempat, kembang api bermanfaat mengusir monster dan roh jahat. Di zaman Mao, kembang api dilarang karena dianggap "borjuis" dan membuang-buang uang."(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.