Sukses

VIDEO: Adakah Gratifikasi Seks di Balik Suap Impor Daging?

Ahmad Fathanah adalah 1 dari 4 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Mereka diringkus bersama Maharani, mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Ahmad Fathanah adalah 1 dari 4 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Dia merupakan orang kepercayaan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq yang juga ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini.

Fathanah diringkus bersama seorang perempuan muda berstatus mahasiswi, Maharani (19) di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 29 Januari lalu. Hal ini menimbulkan tanda tanya, adakah gratifikasi seks di balik suap terkait impor daging sapi ini?

"AF meluncur ke sebuah hotel di Jakarta. Kemudian dari informasi yang kita peroleh, AF akan bertemu dengan seseorang di hotel tersebut yang ternyata bersama dengan M," jelas Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu 30 Januari malam.

Maharani hanya tertunduk malu saat digiring ke Gedung KPK usai ditangkap. Sambil berjalan wanita ini berusaha menutupi wajah dengan rambut panjangnya. Maharani diciduk bersama Fathanah karena diduga menerima uang suap sebesar Rp 1 miliar dari Juard Efendi dan Arya Abdi Efendi dari PT Indoguna Utama. Suap terkait impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

Maharani pada Rabu malam sudah dilepaskan KPK dan hanya berstatus saksi. Mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta ini dinilai tidak terlibat. KPK menetapkan 4 tersangka dalam kasus ini, yaitu Juard, Abdi, Fathanah, dan Luthfi.

Penyidik KPK kembali menggeledah Kementerian Pertanian. Kali ini yang menjadi target adalah ruangan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan. Penggeledahan di ruang kerja Dirjen Peternakan dan Kesehatan itu dilakukan sejak pukul 11.00 WIB tadi.

KPK juga menggeledah apartemen Margonda Residence di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Apartemen ini adalah milik Ahmad Fathanah, pria yang diduga adalah rekan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.