Sukses

Tak Mau Uang Korupsi, Mahasiswi Cantik itu Kembalikan Rp 10 Juta

Uang Rp 1 miliar yang diberikan diduga baru merupakan uang muka dari total Rp 40 miliar yang akan diterima Ahmad dan Luthfi Hasan.

Maharani (19), mahasiswi yang ditangkap bersama pelaku kasus suap daging sapi impor di Hotel Le Meredien, Jakarta, kini telah dilepaskan. KPK menyatakan mahasiswi perguruan tinggi swasta itu tak terlibat dalam kasus suap yang diduga melibatkan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq itu.

Informasi yang dikumpulkan Liputan6.com, Kamis (31/1/2013), sebelum tertangkap, Rani diketahui sedang bersama dengan Ahmad Fathanah, yang diduga kerabat dekat Luthfi Hasan. Bahkan dia juga sempat menerima imbalan Rp 10 juta dari Ahmad karena telah menemani di kamar hotel mewah itu.

Sumber itu tak merinci apa yang dilakukan mereka di kamar dan pemberian uang itu. "Katanya sebagai imbalan karena telah menemani," kata sumber tersebut.

Rani pun sempat ikut digiring dan diperiksa di Gedung KPK. Saat pemeriksaan, diketahui Rani baru sadar bahwa uang Rp 10 juta yang diterimanya itu merupakan bagian dari uang suap yang diterima Ahmad sebesar Rp 1 miliar. Uang itu diduga diberikan pengusaha Arya Abdi Effendi, pengusaha PT Indoguna Utama.

"Ini saya kembalikan, tak sudi saya terima uang korupsi," tutur sumber itu menirukan Rani.

Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo menyatakan, pihaknya memutuskan untuk melepaskan Rani dikarenakan yang bersangkutan sama sekali tak ada kaitannya dengan perkara penyuapan yang diketahui bernilai Rp 1 milliar itu.

"M (Maharani) tidak ada kaitannya. Makanya kita putuskan untuk melepaskan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Kantornya, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Dalam kasus suap impor daging sapi ini, KPK telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang kini masih menjalani pemeriksaan.

Uang Rp 1 miliar yang diberikan diduga baru merupakan uang muka dari total Rp 40 miliar yang akan diterima Ahmad dan Luthfi Hasan. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini