Sukses

VIDEO: Akuratnya Tes Narkoba dengan Pemeriksaan Rambut

Seperti yang terjadi pada kasus Raffi Ahmad cs, BNN perlu memeriksa spesimen lain seperti kuku, darah, dan rambut.

Untuk menentukan seseorang mengonsumsi narkoba atau tidak, biasanya dilakukan melalui pemeriksaan urine. Namun karena segala keterbatasannya, Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu melakukan pemeriksaan lain untuk menunjang hasil dari tes urine.

Seperti yang terjadi pada kasus Raffi Ahmad cs, BNN perlu memeriksa spesimen lain seperti kuku, darah, dan rambut. Pemeriksaan rambut sebagai contoh, memiliki keakuratan yang lebih baik dari tes urine.

"Pengujian dilakukan dengan metode tertentu, metode kromatografi," kata AKBP Kuswardani di Gedung BNN, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2013).

Di Laboratorium Uji Narkoba Kantor BNN inilah, beberapa tes uji narkoba dilakukan untuk menentukan adanya kandungan narkoba dalam tubuh seseorang.  Sampel rambut dimasukkan ke dalam cairan khusus.

Setelah itu, dianalisa menggunakan sebuah mesin. Hasilnya berupa informasi kandungan narkoba yang ada pada diri seseorang.

Tes pada spesimen rambut mampu mendeteksi penggunaan narkoba selama 90 hari sebelum tes dilakukan. Sementara pada tes urine, jejak narkoba bisa saja hilang dalam waktu sebentar.

Kelebihan lain yang dimiliki tes rambut, yakni beragamnya jenis barang haram yang bisa terdeteksi. Jenis-jenis narkotika tersebut seperti kokain, ganja, morfin, shabu dan ekstasi. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini