Sukses

VIDEO: Warga Malaysia Pengedar Narkoba Dibekuk di Majene

Tak hanya di kota-kota besar, berbagai penjuru daerah di tanah air juga menjadi sasaran pengedar narkoba jaringan internasional. Indonesia sepertinya menjadi target empuk jaringan narkoba internasional.

Tak hanya di kota-kota besar, berbagai penjuru daerah di tanah air juga menjadi sasaran pengedar narkoba jaringan internasional. Indonesia sepertinya menjadi target empuk jaringan narkoba internasional.

Dari pantauan Liputan 6 SCTV Selasa (29/1/2013), polisi menangkap seorang warga negara Malaysia yang diduga bandar sekaligus pengedar narkotika itu di Majene Sulawesi Barat. Rencananya barang haram yang didapat dari bandar besar di Malaysia itu akan diedarkan di sejumlah kabupaten di Sulawesi Barat.

Abdullah alias Aco, pria warga negara Malaysia itu tak sendiri saat ditangkap. Ia bersama rekannya Anto yang merupakan seorang warga Polewali Mandar. Anto diduga bekerja sama dengan Aco untuk memuluskan peredaran narkotika di wilayah Sulawesi Barat.

Dari tangan tersangka, polisi menyita 15 paket shabu-shabu yang sebagian telah siap diedarkan kepada para pengecer dan pelanggan. Tersangka mengakui barang haram tersebut diperoleh dari salah seorang bandar besar di Malaysia. Rencananya barang haram tersebut akan diedarkan di wilayah Sulawesi Barat termasuk di Majene, Polewali Mandar dan kabupaten lainnya.

Polisi menyita barang bukti berupa 6,2 kilogram shabu, 9 ribu butir ekstasi, 1.100 butir pil happyfive dengan nilai total mencapai 13 miliar rupiah. Selain itu juga ditemukan shabu asal India yang dimasukkan ke dalam gulungan benang untuk mengelabui polisi.

Dari barang bukti yang disita, terdapat ekstasi berbentuk kapsul yang mirip dengan yang disita di kediaman Raffi Ahmad pada Minggu kemarin.

Indonesia sepertinya menjadi target empuk jaringan narkoba internasional. Belum lama ini Polda Metro Jaya juga sempat menggagalkan peredaran narkoba jaringan internasional, yang digerakkan terpidana mati kasus narkoba di tanah air. 13 Tersangka yang ditangkap polisi itu dikendalikan 3 terpidana mati kasus narkoba yang ditahan di dua LP yakni Cipinang Jakarta dan Nusa Kambangan Jawa Tengah. Ketiga terpidana mati ini mengakui bahwa mereka dikendalikan bos besar yang bermukim di Malaysia. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini