Sukses

3 Mahasiswa Malang Ciptakan Energi dari Suhu Panas & Dingin

Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, menciptakan energi alternatif dari suhu yang diberi nama "Hybrid Micro Thermoelectric Generator".

Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, menciptakan energi alternatif dari suhu yang diberi nama "Hybrid Micro Thermoelectric Generator". Energi ini diciptakan dari suhu dingin dan panas sebagai pembangkit listrik.

"Sebenarnya Hybrid Micro Thermoelectric Generator ini cara kerjanya diilhami oleh sistem kerja dispenser yang bisa menghasilkan energi panas dan dingin," kata salah satu mahasiswa penemu energi alternatif itu, Rahmad Ananta di Malang, Selasa (29/1/2013).

Mahasiswa Fakultas Teknik itu menjelaskan, untuk menciptakan sebuah energi listrik, diperlukan suhu panas dan dingin dengan perbandingan 1:2. Jika suhu dinginnya 60 derajat celsius, maka suhu panasnya berkisar 30 derajat celsius, atau bisa juga sebaliknya.

Temuan ketiga mahasiswa tersebut membuahkan medali emas di ajang "World Inventor Award Festival" di Seoul Korea Selatan akhir tahun lalu.

Lebih lanjut Rahmad mengatakan, Hybrid Micro Thermoelectric Generator juga bisa memanfaatkan perbandingan suhu di dalam dan di luar rumah. Sumber suhu yang lain juga bisa didapat melalui air panas, air dingin, es, geyser atau salju.

Untuk daerah yang mempunyai suhu ekstrem, seperti daerah kutub dan padang pasir, lanjut Rahmad, alat tersebut masih bisa digunakan selama ada perbedaan suhu.

Menurut dia, dengan pola kerja seperti itu, Hybrid Micro Thermoelectric Generator juga bisa digunakan untuk kebutuhan energi listrik besar, seperti menggerakkan mesin industri.

Sumber energi listrik yang dihasilkan Hybrid Micro Thermoelectric Generator ini berasal dari lempeng bernama Elemen Peltier dan elemen Peltier. Dua sumber itulah yang mentransmisikan suhu dingin dan panas menjadi suatu energi listrik. Satu lempeng elemen bisa menampung minimal 12 Volt Ampere hingga maksimal 80 Volt Ampere.

Rahmad mengemukakan, karena keunggulan yang dimliki Hybrid Micro Thermoelectric Generator tersebut, ketiga mahasiswa penemu energi alternatif itu berinisiatif untuk segera mematenkannya.

"Saat ini kami sedang berusaha mencari perusahaan yang mau bekerja sama dan mematenkan produk atas nama kami bertiga," tandas Rahmad.

Selain Rahmad Ananta, mahasiswa yang masuk dalam tim penemuan energi altenatif itu adalah Dessy Lina Rachmawati dan Rifka Fahriza Jauhari.(Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini