Sukses

VIDEO: Suku Madura dan Kisah Sukses Besi Tuanya

Segala jenis logam bagi orang Madura adalah uang.

Orang Madura, baik pria maupun wanita, memang terkenal disiplin dan pekerja keras. Mereka menghayati betul pepatah warisan leluhur, lebbi bagus pote tollang atembang pote mata, yang maksudnya lebih baik mati daripada malu karena gagal dalam berusaha. Itulah sebabnya, banyak dari Suku Madura yang sukses baik ketika di tanah Madura atau di perantauan.

Berbagai usaha seperti ternak sapi, garam, dan petani sukses di tangan mereka. Namun ada satu lagi bidang usaha yang terkenal identik dengan Suku Madura: penjualan besi tua.

Tanpa bermaksud merendahkan, mantan Presiden RI, Gus Dur, pernah bercanda mengenai ini, "untuk mencari tahu 1 di antara 2 pemuda yang berdarah Madura, lemparkan saja bekas kaleng minuman, yang menoleh lebih dulu, itulah pemuda Madura."

Kejelian orang Madura menggarap bisnis besi tua ini dapat kita saksikan langsung di Jalan Demak, Surabaya, Jawa Timur. Di sepanjang jalan ini, banyak orang Madura berlomba membangun istana usaha besi tua. Di lapak-lapaknya, semua besi dapat ditemukan, dari yang kecil sampai raksasa. Berbagai jenis logam, mulai dari yang seukuran kawat hingga sebesar rantai kapal ada di sana.

Segala jenis logam bagi orang Madura adalah uang. Tak peduli besar atau kecilnya, pabrik peleburan besi pasti menerimanya. Namun yang paling menguntungkan adalah menjual besi-besi bekas kapal yang beratnya mencapai ribuan ton. Pengepul tak akan pernah ragu membeli kapal tua dengan harga selangit, sebab mereka bisa menjual besi itu dengan harga yang tak kalah tinggi.

Tak jelas sejak kapan orang Madura menekuni bisnis besi tua ini. Namun kisah sukses mereka dalam bisnis ini tak dibangun dalam semalam. Ulet dalam bekerja sudah menjadi watak mereka. Ada nilai kuat yang ditanamkan para lelaki Madura saat bekerja, yakni pantang menyerah dan kalah. Gairah kerja harus sama kuatnya dengan tekad mereka pergi beribadah ke Tanah Suci. Cerita lengkapnya dapat Anda saksikan dalam video berikut ini.(Ndy/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.