Sukses

Ahok: Sayang Sekali, Kanal Banjir Timur Tak Bisa Untuk Waterway

Janji Ahok mewujudkan pelayanan taksi air di Marunda, kecil kemungkinan terwujud.

Janji Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mewujudkan pelayanan taksi air di Marunda, kecil kemungkinan terwujud. Pasalnya, setelah dikaji, Kanal Banjir Timur (KBT) yang melewati Rusun Marunda tidak cocok untuk jalur transportasi air.

"Tidak bisa, itu tidak bisa. Ternyata KBT itu dirancang tidak memikirkan waterway. Makanya, saya bilang sayang sekali," tutur Ahok, sapaan akrab, Basuki Tjahaja Purnama, di sela-sela jamuan makan malam kunjungan Presiden Junior Chamber International (JCI) di ruang Balai Agung, Balai kota, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2013).

Dengan kondisi yang demikian, mantan Bupati Belitung ini sangat menyayangkan KBT tidak bisa dijadikan jalur transportasi. Namun, Kanal Banjir Barat (KBB) diyakininya mampu dilayari. "Sayang sebetulnya. Kita punya KBT tapi tidak bisa dilayari. Yang bisa dilayari malah KBB sebagian," paparnya.

Sebelumnya Jumat sore, Ahok menjanjikan pelabuhan di Marunda untuk mempermudah akses jalan. "Nantinya akan ada taksi air di sana," ucapnya di Balai Kota.

Konsep taksi air atau waterway tak baru di Jakarta. Di masa pemerintahan Gubernur Sutiyoso pernah dioperasikan tahun 2007 lalu.

Waterways mulai dioperasikan dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta setelah peresmian rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer oleh Gubernur Sutiyoso pada 6 Juni 2007.

Namun, moda transportasi itu kini tak jelas nasibnya. Mandeg. Ada banyak masalah  yang dihadapi, dari sampah yang menyangkut di baling-baling kapal motor, hingga sungai yang dangkal.

Penumpang pun jarang yang berminat, tak tahan bau dari sampah yang bercampur coklatnya air sungai.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini