Sukses

Mahfud MD: Saya Tidak Akan Tukar Idealisme

Meski banyak dukungan mengalir untuk menjadi Capres, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tidak akan menukar idealismenya.

Banyaknya dukungan untuk menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014 mendatang di berbagai lembaga survei tidak membuat Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD besar kepala. Ia pun menyatakan tidak akan menukar idealismenya dengan perahu partai politik yang berniat mencalonkan dirinya.

"Saya tidak akan menukar idealisme dengan perahu, walaupun partai tertentu menjamin saya,"kata Mahfud di Kota Bengkulu, Bengkulu, Jumat (25/1/2013).

Ia mengaku sudah lama dipinang dan diajak bicara oleh sejumlah tokoh partai. Tidak hanya untuk RI 1m tapi juga pada posisi RI 2. Namun, posisi manapun yang ditawarkan, ia mengatakan tidak akan menggadaikan idealisme.

"Misalnya, diberikan uang dan perahu dan menjamin akan terpilih, tapi tidak boleh menegakkan hukum maka saya tidak akan maju," ujarnya, menegaskan.

Selain itu, lanjut Mahfud, kepastian untuk maju sebagai calon presiden akan diumumkan setelah masa jabatan di MK berakhir pada April 2013.

Meski sebagai besar hasil survei nasional menyebut namanya sebagai salah seorang bakal calon presiden pada Pilpres 2014 mendatang, Mahfud masih enggan memberi kepastian. "Dari hasil survei dan radar masyarakat memang ada yang menyebut saya sebagai calon alternatif. Tapi saat ini saya belum bisa memberikan jawaban," tuturnya.

Dalam kapasitas sebagai Ketua MK, Mahfud mengatakan tidak etis membicarakan masalah politik. "Nanti saya akan menyampaikan sikap secara jelas setelah masa jabatan saya berakhir," ujarnya.

Saat ini, sudah banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk "fans club" seperti dari Manado bahkan Papua, yang mendorongnya untuk maju sebagai calon presiden. Menurutnya aspirasi itu bagus karena berbeda dengan masa lalu, saat orang tidak berani mencalonkan diri sendiri atau pun  orang lain sebagai presiden, selain Soeharto.

"Dulu, kalau orang menyebut dirinya sendiri sebagai calon presiden atau mencalonkan orang lain, maka dianggap gila dan ditangkap," tukasnya.

Namun, di era reformasi ini tidak ada lagi larangan tersebut. Disinggung soal partai politik Mahmud mengatakan nanti saja, sebab jika ia menyatakan ingin maju maka sudah ada partai politik yang akan mendukungnya.

"Nanti kalau sudah memutuskan untuk maju berarti sudah ada partai," imbuhnya. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini