Sukses

Polisi Beber Hasil Otopsi Wanita 'Pemicu' Kerusuhan Sumbawa

Polisi segera mengumumkan hasil otopsi jasad Arniati (30), yang diisukan tewas akibat diperkosa dan dibunuh sehingga memicu kerusuhan di Sumbawa, NTB.

Polisi segera mengumumkan hasil otopsi jasad Arniati (30), warga Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang dilaporkan tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil otopsi itu untuk membantah isu bahwa korban tewas akibat perkosaan dan pembunuhan yang telah mengakibatkan kerusuhan berbau SARA dan penjarahan.

"Segera diumumkan oleh tim medis independen, Polri tidak ikut dalam kegiatan itu. Rencananya hari ini diumumkan," kata Kabid Humas Polda NTB AKBP Sukarman Husein, yang dihubungi dari Mataram, Jumat (25/1/2013)

Ia menjelaskan tim medis independen itu terdiri dari dokter ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram), RSUD Sumbawa, dan tim medis lainnya diluar institusi kepolisian. Otopsi terhadap jasad Arniati ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa, pada Kamis 24 Januari kemarin.

"Polri tidak terlibat, jadi hasil otopsi itu ditangani tim medis independen dan mereka yang mengumumkan hasilnya. Kalau nanti hasilnya perlu ditindaklanjuti polisi maka itu akan dilakukan," jelasnya.

Polisi juga masih bersiaga di beberapa titik strategis guna mengantisipasi kerusuhan susulan yang bernuansa Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) itu.

Seperti yang diketahui otopsi jasad Arniati itu merupakan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan koordinasi terpadu di Wisma Daerah Kabupaten Sumbawa, guna memperjelas isu kecelakaan yang berbuntut perkosaan yang berkembang menjadi kerusuhan.
Rapat koordinasi dipimpin Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang juga dihadiri Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, Kapolda NTB Brigjen Pol Mochamad Iriawan, dan Komandan Korem (Darem) 162/Wira BhaktiáKolonel Inf Zulfardi Junin serta Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa serta pimpinan DPRD setempat. Pertemuan juga dihadiri Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana Brigjen TNI Pratimun, dan perwira dari Mabes Polri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini