Sukses

Ratusan Ribu Kader Nasdem di Singapura Hengkang

Pengurus perwakilan Partai Nasdem di Singapura mengklaim, sedikitnya ratusan ribu kader besutan Surya Paloh itu keluar.

Pengurus perwakilan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Singapura mengklaim, sedikitnya ratusan ribu kader besutan Surya Paloh itu keluar. Diduga keluarnya mereka untuk mengikuti jejak mantan Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo (HT).

Kepastian itu diungkapkan Bendahara Partai Nasdem Perwakilan Singapura Monique Narahusada. Ia mengatakan kader Nasdem di Singapura tercatat sekitar 200 ribu, 120 di antaranya bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Kami bukan sekadar 2014 menang. Kita mau memperlihatkan bagaimana berbuat baik kepada orang-orang Indonesia kita di sana," ucap Monique sebelum menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Kantor DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Jakarta, Kamis (24/1/2014).

Monique enggan mengakui mengikuti jejak HT mundur dari partai besutan pemilik Media Group, Surya Paloh itu. Dia beralasan pengundurannya beserta sejumlah pengurus itu, lantaran Nasdem sudah tak sesuai dengan sosialisasi waktu pertama kali bergabung.

"Bahwa tidak sesuai dengan sosialisasi pertama kali kita gabung di Nasdem, bahwa kita mau meningkatkan ekonomi, mau membuat demokrasi tapi juga tidak terkungkung oleh politik-politik. Saya bukan orang politik sebenarnya tetapi kenapa saya awalnya tertarik di Nasdem karena untuk bisa ikut bagian memajukan Indonesia," ucap Monique.

Namun uniknya, pengunduran diri Monique yang diutus Ketua Perwakilan Nasdem Singapura Juanita Dorothea Pantow, bersamaan dengan bergabungnya kader Partai Golkar Enggartiarto Lukito dan 43 aktivis 98.

Sebelum surat itu diterima Ketua Umum DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capela di halaman parkir kantor DPP Nasdem, Monique menunjukan surat pengunduran dirinya kepada wartawan. Ada 7 pengurus perwakilan di Singapura yang mundur, di antaranya Dorothea.

Monique begitu terkesan terhadap sosok HT. Alasan pengunduran yang dikemukakan HT saat konferensi pers pada Senin 21 Januari lalu.

"HT memang satu sosok yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan kami. Makanya kita hadir di konpresnya. Apa yang beliau sampaikan itu bagi kami sungguh-sunguh satu pendapat yang tulus ya bahwa beliau justru dengan ketidakinginannya beliau menjadi ambisi jadi ketum," imbuh Monique.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.