Sukses

Cegah Bentrok Susulan, Brimob Jatim Dikirim ke Sumbawa

Sedikitnya 170 pasukan Brimob bantuan dari Polda Jatim dikirim ke Pulau Sumbawa, NTB, untuk melapis jumlah personel Polda NTB di lokasi kerusuhan.

Sedikitnya 170 pasukan Brigade Mobil (Brimob) bantuan dari Kepolisian Daerah Jawa Timur dikirim ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Brimob ini difungsikan untuk melapis jumlah personel Polda NTB dan TNI di lokasi kerusuhan yang terjadi Selasa 22 Januari kemarin.

Pasukan Brimob menumpang 2 pesawat komersil dari Bandar Udara Juanda Surabaya, Jawa Timur. Mereka tiba di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Sumbawa Besar, Rabu (23/1/2013).

Hingga kini situasi di Sumbawa mulai kondusif. Tapi di beberapa lokasi masih terlihat lengang, seperti di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Manggis. Sejumlah pertokoan juga masih tutup.

Beberapa sekolah tak jauh dari lokasi kerusuhan juga diliburkan. Murid-muridnya diizinkan pulang.

Sementara Kepala Polda NTB Brigadir Jenderal Muhamad Iriawan membantah kerusuhan dipicu kabar kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan polisi terhadap gadis setempat.

Namun menurut Iriawan, kerusuhan dipicu kecelakaan tunggal sepeda motor yang dikendarai anggota polisi I Gede Eka Swarjana bersama kekasihnya, Arniati. Saat itu keduanya melintas di Jalan Dusun Empang, Labuan Badas, Sumbawa yang mengakibatkan Arniati meninggal.

Kerusuhan di Kota Sumbawa mengakibatkan puluhan rumah warga, satu Hotel Tambora, sejumlah mini market dan beberapa unit mobil ludes dibakar massa. Hingga kini ratusan aparat kepolisian dan TNI dipimpin langsung Iriawan masih disiagakan di Kota Sumbawa Besar.

Sebelumnya, bentrok antara etnis Sumbawa dengan etnis Bali itu berawal dari adanya informasi meninggalnya seorang gadis etnis Sumbawa dengan tubuh penuh luka lebam dan pakaian dalam robek. Namun saat keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Mapolres Sumbawa, pihak kepolisian justru menyatakan gadis tersebut tewas akibat kecelakaan, sementara keluarga korban mengaku anak gadisnya ini berpacaran dengan seorang anggota polisi dari etnis Bali.

Akibatnya, warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sumbawa Besar, namun karena jawaban dari pihak kepolisian tetap sama, warga akhirnya melakukan perusakan dan pembakaran di sepanjang Jalan Baru dan Jalan Tambora yang letaknya tak jauh dari Mapolres Sumbawa Besar.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini