Sukses

Dari Perahu Nelayan Hingga Amphibi Angkut Korban Banjir

Sejumlah perahu hilir mudik di tengah banjir yang 'menenggelamkan' Jakarta.

Sekitar sepekan terakhir, sejumlah titik kawasan Jakarta dilanda banjir. Untuk mengevakuasi korban, sejumlah perahu pun hilir mudik di tengah coklatnya air yang menggenangi pemukiman warga.

Pantauan Liputan 6 SCTV, beragam jenis perahu mangkrak di Posko Banjir di Pluit, Jakarta Utara. Perahu karet dengan berbagai bentuk milik TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini tak hanya ada di tempat tersebut, tapi juga di kawasan banjir lain di Ibukota.

Perahu karet milik Marinir misalnya, sempat mengevakuasi seorang wanita bersama bayinya yang baru dilahirkan di tengah kepungan banjir. Begitu pula perahu berbahan fiberglass milik Tagana Provinsi Banten, yang sempat diterjunkan di lokasi banjir Kampung Pulo.

Langkah berbagai pihak membantu evakuasi para korban banjir ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama para korban banjir.

Namun, jumlah perahu yang tak sebanding dengan luasnya wilayah DKI membuat proses evakuasi berjalan lambat. Ditambah banyaknya korban banjir yang harus ditangani segera. Kendati begitu, kekurangan ini menjadi celah bagi nelayan pemilik perahu-perahu tradisional untuk mengais rezeki.

"Biayanya Rp 100 ribu per orang," kata Randi, seorang nelayan yang menyewakan perahunya.

Belakangan, pasukan elite TNI Angkatan Laut Marinir menerjunkan 3 unit kendaraan Amphibi. Kendaraan yang mampu mengangkut 100 pasukan itu dikerahkan untuk menyentuh wilayah-wilayah yang sulit ditembus tim evakuasi.

Operasional kendaraan Amphibi ini diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi warga korban yang terkepung banjir.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini