Sukses

VIDEO: Keren! Ini Cara Hong Kong Akhiri 'Kutukan' Banjir

Cukup! Bencana harus diakhiri sampai di sini. Soal solusi banjir Jakarta, tak ada salahnya kita melirik Hong Kong.

Cukup! Bencana harus diakhiri sampai di sini. Sudah saatnya Jakarta putus hubungan dengan banjir. Pemerintah harus segera bertindak, membuat solusi jangka panjang. Di sisi lain tabiat masyarakat pun harus berubah, tidak sembarangan membuang sampah dan mendirikan bangunan di daerah resapan air.

Banjir sejatinya bukan hanya masalah Jakarta. Ini dihadapi kota besar di negara lain. Bedanya, mereka punya solusi mumpuni.

Soal solusi banjir Jakarta, tak ada salahnya kita melirik Hong Kong. Kota metropolitan itu kerap diterjang taifun yang memicu banjir. Seperti yang terjadi pada 2005, 2006, dan 2008. Sebagai solusinya, dibangun terowongan drainase raksasa.

Seperti dimuat situs news.gov.hk, konstruksi bernilai 1,7 miliar dolar Hong Kong atau sekira Rp 16,4 triliun mulai dibangun pada November 2008 di barat laut Semenanjung Kowlonn.

Terowongan drainase sepanjang 3,7 km terdiri dari 1,2 km terowongan utama yang digali di bawah wilayah perkotaan Lai Chi Kok, lainnya sepanjang 2,5 km melintang menembus bukit.

Dengan diameter 4,9 meter, terowongan-terowongan tersebut dirancang untuk mengalirkan air hujan dari sungai dan saluran terbuka ke dalam kolam penampungan melalui enam corong hisap yang berputar cepat. Dari kolam penampungan, air lalu dibuang ke laut.

Metode inovatif itu akan mencegat air hujan membanjiri area penting termasuk Lai Chi Kok, Cheung Sha Wan, dan Sham Shui Po -- agar area-area tersebut mampu bertahan menghadapi badai hujan dahsyat yang terjadi setiap 50 tahun sekali.

Sepanjang tahap perencanaan, desain dan konstruksi, tim dalam proyek tersebut menaklukkan banyak tantangan dan melakukan sejumlah terobosan dalam teknologi rekayasa. Proyek tersebut tak dilakukan sembarangan, apalagi dikorupsi. Menerapkan standar keamanan tertinggi.

Jadi, kapan Jakarta punya alternatif mencegah banjir yang solutif untuk jangka panjang? (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.